Selasa, 30 Juni 2015

Rumah Quran Ash Shaff siap cetak generasi hafidz

Bumiayu - Guna membangun dan membantu usaha pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa melalui pendidikan Al Quran, khusunya peningkatan kemampuan baca tulis Al Quran, Ustadz Muhammad khusaeri salah seorang tokoh agama dukuh Blere desa Adisana Bumiayu membuat terobosan baru dengan mendirikan Rumah Quran Ash shaff.

Rumah Quran Ash shaff ini ia dirikan karena melihat perkembangan zaman yang kian pesat namun banyak generasi muda yang kurang akrab dengan al quran apalagi membacanya dan terlebih lagi mengamalkannya. Rumah Quran Ash shaff merupakan tempat dimana anak-anak maupun balita bisa menghafal Al Quran atau menjadi hafidz.

Menurut Khusaeri, mulanya lembaga pendidikan Al quran ini hanya berbentuk TPQ yang didirikan pada tahun 1997, kemudian pada bulan Maret 2015 lalu berubah menjadi Rumah Quran Ash shaff yang dibangun dari swadaya masyarakat dan beberapa donatur hamba Alloh. " Ini membuktikan sambutan hangat dan positif dari masyarakat akan keberadaan Rumah Quran Ash shaff, dimana mereka rela dan ikhlas menyumbangkan harta, fikran dan tenaga mereka guna berdirinya bangunan 2 lantai Rumah Quran Ash shaff  tersebut," ujar ustadz Khusaeri.

Dia juga menyatakan, selama bulan Ramadhan 1436 H ini, Rumah Quran Ash shaff menggelar beberapa rangkaian kegiatan seperti khotmil quran, seminar sehari bersama pimpinan redaksi majalah Sabili, HM Zaenal Mutaqin dari jakarta, Pemberian santunan anak yatim, kegiatan menghafal Quran semudah tersenyum dengan metode kauny quantum memory (KQM), Buka bersama dan kegiatan lainnya yang bernuansakan ramadhan.

" Untuk kegiatan khotmil quran diikuti oleh 31 peserta Binadhor dan 4 peserta Juz'ama bil ghoib. Kemudian untuk kegiatan menghafal Quran semudah tersenyum dengan metode KQM diikuti oleh 120 orang yang terdiri dari Imam Masjid/Mushola, Guru ngaji, Guru TK/RA/PAUD/KB/TPA dan para pecinta penghafal Al Quran dengan narasumber dari team Trainer STIE Muhammadiyah Cilacap," ungkapnya.

Ustadz Khusaeri menambahkan, saat ini santrinya berjumlah 130 anak yang terdiri dari 60 anak kelas Sore dan 70 anak kelas malam. Kemudian ia juga menekankan pada semua santrinya selama Ramdhan 1436 H untuk setor hafalan Quran dengan target 1 bulan harus 30 juzz alias khatam Quran. " Untuk setorannya tergantung kemampuan dari santrinya itu sendiri, mau semalam 1 surat atau satu juzz atau lebih terserah mereka dan Alhamdulillah setiap ba'da tarawih mereka selalu setor hafalan. Semoga dengan upaya ini mampu mencetak para penghafal Quran yang berprestasi serta siap mengemban estafet perjuangan islam dan terwujudnya generasi islam yang aktif serta kreatif dengan modal iman dan taqwa," tutup Ustadz Khusaeri. (Rayhan)

Kasi pemerintahan Bumiayu kosong



Bumiayu - Setelah meninggalnya Mulyono SH sebagai Kasi pemerintahan dan pelayanan umum di kecamatan Bumiayu, pada Selasa 30 Juni 2015 kini posisi jabatan tersebut masih kosong dan menunggu siapakah yang akan mengisinya.

" Jika untuk pengganti sementara atau setingkat plt akan ditunjuk oleh Camat tetapi untuk pengisian jabatan kasi akan menunggu keputusan Bupati Brebes," kata  Sekcam Bumiayu Eko Purwanto MSi.

Sekcam menceritakan, Mulyono memulai awal karirnya di Juru penerangan (jupen) pada era orde Baru tahun 1983, saat Departemen penerangan di bubarkan pada era presiden Gus Dur lalu almarhum pindah ke kantor kecamatan Bumiayu sebagai seorang staff, kemudian dia mulai mendapatkan mutasi kekecamatan paguyangan sebagai Kasubag perencanaan keuangan dan pada tanggal 21 Noveber 2012 iapun mendapatkan mutasi lagi ke kantor kecamatan Bumiayu sebagai Kasi pemerintahan dan pelayanan umum hingga akhir hayatnya.

" Almarhum merupakan sosok pegawai yang disiplin dan selalu rajin serta memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya, saya berkata semacam ini karena saya merupakan temen dekat almarhum. Semoga saja Almarhum dapa diterima di sisi Alloh SWT dan kepada semuanya mohon maafkan segala salah dan hilafnya selama bergaul," ujar Eko. 

Minggu, 28 Juni 2015

Pasar Murah Ramadhan laris manis

Bumiayu - Pemerintah kabupaten Brebes selama bulan Ramadhan 1436 H mulai menggelar kegiatan pasar murah kebutuhan pokok yang digelar disetiap kecamatan di seluruh kabupaten. Upaya ini dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai antisipasi kenaikan harga kebutuhan selama ramadhan dan menjelang Lebaran.

" Pasar Murah yang sudah kami gelar diantaranya di kecamatan Brebes dan Bumiayu, rencananya nanti akan dilaksanakan diseluruh kecamatan diseluruh kabupaten Brebes," ucap Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti SE.

Menurut Idza, dalam paket sembako yang dijual pada pasar murah ramadhan pemkab Brebes ini, berisi beras, gula pasir, Minyak Goreng serta Mie Goreng yang jika dijual pada pasaran biasanya seharga Rp. 40.000 - 45.000, namun pada pasar murah kali ini  harganya hanya Rp 20.000 dan Rp. 25.000 saja.

" Pasar murah ramadhan pemkab Brebes ini kami khususkan untuk masyarakat yang tidak mampu dan setiap desa diberi jatah 10 orang. Pasar murah Ramadhan untuk kecamatan Bumiayu ini, kami siapkan sekitar 1000 paket sembako," ungkapnya.

Kegiatan pasar murah ramadhan yang digelar di Masjid Baiturrahim Bumiayu, hanya berlangsung selama satu jam saja. Seribu paket sembako yang telah disiapkan langsung ludes terjual murah kepada para masyarakat yang sudah antri di halaman masjid.

" Kami sangat senang sekali dengan adanya pasar murah yang digelar pemerintah kabupaten Brebes dan jujur saja kami sangat terbantu karena harga paket sembako pada kegiatan ini sangat murah," kata Ira (40) salah seorang penerima. (D)

Jumat, 26 Juni 2015

2 Pelaku curas dibekuk Mapolsek Bumiayu

Ilustrasi
Bumiayu - Sedikitnya 2 pelaku pencurian yang membobol rumah milik warga didukuh sawangan desa/kec Bumiayu telah berhasil diringkus jajaran polsek Bumiayu Polres Brebes dan kedua pelaku kini harus mendekam di sel guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kapolres Brebes  melalui Kapolsek Bumiayu AKP Djoko Witanto SH MH mengatakan, tertangkapnya kedua pelaku pencuri tersebut pada Selasa dini hari (23 juni 2015) sekira pukul 01.00 wib, setelah warga melakukan penyergapan terhadap 2 pemuda yang diduga sebagai pelaku pencurian terhadap rumah Ani Nurhidayati (33) warga Rt 03 Rw 04 dukuh sawangan desa/kec Bumiayu.

"Kedua pelaku pencurian itu yakni AS (25) dan MI (22) yang merupakan tetangga korban itu sendiri. Atas perbutannya tersebut, mereka terjerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman maksimal 7 tahun," kata Djoko kepada wartawan, Jumat siang (26 Juni 2015) diruang Reskrim Mapolsek Bumiayu.

Berdasarkan keterangan pelaku, mulanya mereka pada senin siang (22 juni 2015) sekira pukul 13.00 wib tengah berjalan melintasi rumah korban yang diketahui kosong dan digembok dari luar, melihat kesempatan itu muncullah niatan untuk membobol rumah tersebut. Kedua pelaku tahu jika korban tengah berada di rumah orang tuanya yang belum lama meninggal dunia.

Kemudian pelaku kembali lagi untuk membobol rumah korban dengan melepas mur/baut pada gembok rumah dengan menggunakan obeng. Setelah upaya mereka membuka rumah korban berhasil, selanjutnya mereka mulai mengangkut TV, Resever, DVD, Gas 3 kg dan Setrika listrik.

Aksi pencurian itu diketahui korban saat pulang kerumah dan mendapati pintu yang sudah terbuka serta beberapa barang elektronik yang hilang. Kemudian korban melapor ke ketua RT setempat dan dilanjut ke mapolsek Bumiayu. Warga yang geram mencoba menyelidiki kasus tersebut dan dugaan mereka mengerucut kepada dua pemuda itu, karena pasca terjadinya pencurian itu mereka jarang terlihat ditempat tongkrongan.

Warga akhirnya menggrebeg pelaku dirumahnya dan membawanya keposkampling untuk dimintai keterangan. Karena takut, kedua pelakupun mengakui perbuatannya dan kemudian keduanya di serahkan ke Mapolsek Bumiayu.

" Saya sedang butuh uang buat bayar hutang, jadi kami terpaksa melakukan ini dan jujur saja saat ini  kami sangat menyesal, karena lebaran tahun ini kami harus menginap di sel tahanan," ujar MI yang diamini AS didalam sel Mapolsek Bumiayu.
(D)

Kamis, 25 Juni 2015

Pelaku curanmor dihajar massa dan motor pelaku dibakar

Ilustrasi
Bumiayu - Sebuah aksi pencurian sepeda motor (curanmor) yang terjadi di desa Plompong kecamatan Sirampog berhasil digagalkan oleh kepala desa (kades) dan warganya. Aksi yang berlangsung pada kamis (25 Juni 2015) sekira pukul 00.30 wib ini diketahui warga setelah Siti Khoriah (22) sang korban berteriak minta tolong karena motornya digondol kawanan pencuri.

Berdasarkan keterangan yang dapat dihimpun menyebutkan, pelaku berjumlah 3 orang dengan menggunakan sepada motor Suzuki Shogun dan salah satu diantaranya berhasil ditangkap warga, namun 2 pelaku lainnya berhasil kabur. Th (30) salah seorang pelaku yang tertangkap langsung dihakimi warga dan sepeda motor pelaku (Shogun) yang tertinggal dibakar hingga hangus, sementara hasil curian yakni sepeda motor yamaha Vixion diamankan di mapolsek Sirampog.

" Tertangkapnya para pelaku ini setelah motor para pelaku menabrak tumpukan material proyek dan terjatuh di depan balaidesa plompong. Masa yang sudah mengejarnya langsung menyergap pelaku namun yang dua orang berhasil kabur. Untung saja saya langsung mengamankan pelaku, karena jika tidak mungkin warga sudah membakarnya," Ungkap Kepala desa Plompong, Fathoni.

Fathoni juga menambahkan, selang beberapa menit sebelum kejadian curanmor itu, dirinya bersama warga dukuh karangmangu desa plompong juga telah memadamkan api yang membakar sebuah dapur milik jaenudin (48) warga setempat. " Nah setelah dari sana, eh malah ada kejadian curanmor. Padahal sejak issu pencabutan motor, kami sudah galakan siskampling dan ronda keliling secara bergilir guna upaya keamanan lingkungan," imbuhnya.

Secara terpisah camat Sirampog, Munaedi SH menyampaikan, Saat ini semua orang tengah mengalami peningkatan kebutuhan mengingat bulan puasa dan menjelah lebaran, sehingga bagi mereka yang gelap mata akan berusaha melakukan hal-hal yang negatif/kriminal hanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian pihaknya menghimbau agar masyarakat lebih waspada dengan potensi aksi kejahatan dilingkungan sekitar.

Selain aksi kejahatan, Camat juga menghimbau agar masyarakat waspada  akan bahaya bencana alam kebakaran, terbukti di desa plompong sudah ada kebakaran meskipun hanya dapur milik warga namun jika kades dan masyarakat tidak sigap pasti kebakaran itu akan menjadi besar dan meluas ke pemukiman.

"Jadi pastikan jika hendak meninggalkan rumah, semua hal yang menimbulkan api harap segera dimatikan agar kejadian serupa tidak terulang lagi," tutup camat.
(D)

Rabu, 24 Juni 2015

Tahun 2016 akan lahir 2juta anak sapi dari program GBIB dan Gangrep

Tonjong  - Guna menunjang program swasembada daging yang dicanangkan presiden Ir. Jokowi, pemerintah kabupaten Brebes melalui dinas peternakan kabupaten Brebes mencoba menambah populasi hewan ternak dengan menggelar kegiatan penanggulangan Gangguan Reproduksi dan Gertak Birahi di 10 kecamatan yang memiliki potensi ternak khususnya Sapi.

Kesepuluh kecamatan yang dinyatakan memiliki potensi ternak yang cukup bagus diantaranya, kecamatan Salem, Bantarkawung, Paguyangan, Sirampog, Bumiayu, Tonjong, Banjarharjo, Tanjung, Larangan dan Songgom.

" Untuk hari ini kami pusatkan di dua kecamatan yakni kecamatan Tonjong didesa Karangjongkeng dan untuk kecamatan Paguyangan di desa Pagojengan dengan desa Winduaji," ujar Kepala dinas Peternakan kabupaten Brebes, Ir. Yulia Henrawati MSi saat ditemui di lokasi.

Ir Yulia mengatakan, untuk kesepuluh kecamatan tersebut memiliki jumlah populasi sebanyak 21.304 ekor dari 26 desa dan 8 ribu lagi diluar program ini. Pihaknya berharap melalui kegiatan gerakan penyertakan Birahi dan Inseminasi Buatan (GBIB) serta penangggulangan Reproduksi (Gangrep) yang dilakukan dinas pertenakan baik pusat, provinsi maupun kabupaten ini, akan mampu meningkatakan jumlah populasi hewan ternak yang ada disetiap daerah.

" Karena pada program ini untuk sapi-sapi betina akan diberikan hormon khusus dan selanjutnya akan dilakukan kawin suntik atau Inseminasi Buatan sehingga akan terjadi melahirkan massal pada sapi betina," katnya.

Yulia juga menambahkan, jika program ini berhasil dengan di pastikan pada tahun 2016 mendatang akan terlahir sekitar 2 juta lebih anak sapi dari program ini dan tentunya program swasembada daging yang dicanangkan pemerintah Indonesia akan terwujud.
(D)

Selasa, 23 Juni 2015

Menilik Buah Kolang-kaling asal desa Legok Bantarkawung

Bantarkawung - Bulan suci ramadhan memang membawa berkah bagi seluruh umat manusia, hal ini terbukti dari olahan buah yang pada hari-hari biasa kurang diminati kini menjadi salah satu alternatif bahan olahan yang dicari untuk tajilan buka puasa. Kolang-kaling (buah atap) adalah nama cemilan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan serta mempunyai rasa yang menyegarkan bila dicampurkan dengan aneka tajilan lainnya.

Bagi warga desa Legok kecamatan Bantarkawung moment bulan ramadhan ini merupakan waktu yang tepat untuk beramai-ramai mengolah buah yang berasal dari pohon aren atau enau itu, mereka rela menyusuri hutan guna mendapatkan bahan baku yang memiliki nilai ekonomi yang lumayan di bulan puasa ini. Sesuai namanya di kecamatan Bantarkawung mudah sekali dijumpai pohon aren atau enau atau kawung di setiap kawasan hutan di wilayah ini.

" Bulan ramadhan kali ini benar-benar membawa berkah, pasalnya harga jual kolang kaling sedang membaik yakni dikisaran antara Rp 5.000,- hingga Rp 6.000,- per kilogram dibandingkan tahun sebelumnya yakni berkisar Rp 2.000 hingga Rp 3.000 perkilogramnya," ungkap Sukisma (57) petani kolang kaling.

Menurut Sukisma, butuh cukup waktu untuk mengolah buah aren mentah menjadi kolang kaling. Setelah buah aren diambil dari pohonnya, dia harus merebus buah itu selama 2-3 jam dan setelah itu buah yang telah direbus itu ditiriskan hingga dingin. Kemudian barulah buah aren masak dipotong pada bagian pangkal untuk mempermudah dalam pengambilan daging buahnya dan selanjutnya dipukul dengan palu yang terbuat dari kayu agar mengembang serta tidak keras saat dimakan.

" Untuk satu pohon enau, kita bisa mendapatkan 1-3 kwintal kolang kaling, itupun tergantung dari jumlah buah yang ada. Jika pada pohon enau itu ada banyak tangkainya maka hasilnyapun banyak tetapi jika jumlah tangkainya sedikit hasilnyapun sedikit," ungkap Sukisma.

Dalam proses pengambilan buah matang ini, Sukisma dibantu anaknya Sukron (25) dan 6 warga sekitar yang rata-rata ibu rumah tangga.
Sukron mengakui, usaha yang dilakukan sekitar sudah terbiasa setiap bulan ramadhan selalu beralih profesi menjadi pengrajin olahan buah aren.

" Hal ini karena harga jual kolang kaling disaat bulan puasa sangat bagus dan banyak peminatnya. Dan diyakini selain dapat dimanfaatkan untuk bahan aneka makanan dan minuman, kandungan serat kolang kaling juga baik untuk kesehatan terutama dapat mencegah kegemukan atau obesitas," kata Sukron sembari memotong buah aren.

Kolang kaling asal desa legok ini pangsa pasarnya hampir di seluruh pasar tradisonal di Kabupaten Brebes dan Tegal. Sehingga wajar jika masyarakat sekitar lebih memilih beralih profesi dari para penyadap getah pinus menjadi pengolah kolang kaling.

PDAM IKK Bumiayu dan Bantarkawung jamin pasokan air aman selama bulan Ramadhan

Bumiayu - PDAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) Bumiayu memastikan pasokan air bersih ke pelanggan di Bulan suci Ramadhan 1436 H, dijamin aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan 3.160 pelanggan yang ada di Kecamatan Bumiayu.

Menurut Kepala PDAM IKK Bumiayu Muflikhin ST bahwa, Untuk kebutuhan pasokan air bersih selama bulan Ramadhan, PDAM masih mengandalkan sumber air baku tuk Bulakan dan tuk Podol. Pasalnya dari kedua sumber tersebut, untuk debit airnya masih terbilang aman yakni, untuk tuk Podol sekitar 15 liter per detik dan tuk bulakan sekitar 15 liter per detik. Melihat dari debit kedua sumber tersebut, Saya yakin mampu mencukupi semua pelanggan PDAM di kecamatan Bumiayu ini," ungkap Muflikhin.

Dia menyatakan, terkait kendala yang mungkin akan dihadapi PDAM dalam pendistribusian air bersih ke semua pelanggan, salah satunya adalah faktor non teknis yakni perubahan iklim dan bencana yang mungkin terjadi. Bagaimanapun juga faktor non teknis ini tentunya akan berdampak langsung pada kondisi sumber air yang ada.
Kemudian mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, jika memasuki bulan Ramadhan dan Lebaran, pemakaian air bersih oleh konsumen/pelanggan akan meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan hari-hari biasa. Sehingga pihak PDAM mencoba untuk  melakukan persiapan, mulai dari menjaga kualitas dan kuantitas air bersih.

" Kami juga waspada pada puncak kemarau  sekitar bulan Agustus 2015 hingga Maret 2016 mendatang, oleh karenanya kami akan melakukan penggiliran ketat dan akan menyiapkan suplai tangki," ungkapnya.

Sementara secara terpisah Dusto selaku Kepala PDAM IKK Bantarkawung mengatakan, pihaknya juga memastikan selama bulan Ramadhan dan lebaran 2015 ini, untuk 775 pelanggan PDAM di kecamatan Bantarkawung akan terpenuhi kebutuhan air bersihnya. Meskipun saat ini PDAM IKK Bantarkawung hanya mengandalkan Sumber dari mata air Cihirup dengan debit hanya 7-8 liter/detik, namun dia yakin dengan debit segitu akan mampu menyuplai air bersih kesemua pelanggan.

" Kami hanya menghimbau kepada semua pelanggan PDAM untuk lebih arif dan hemat dalam menggunakan air bersih, gunakanlah air sesuai kebutuhan saja, jangan boros dalam menggunakan air, mengingat kemarau masih panjang," pungkas Dusto.
(*)

Minggu, 21 Juni 2015

Kawasan wisata kuliner saat bulan Ramadhan

Bumiayu - Hampir setiap datangnya bulan suci ramadhan, pinggiran jalan nasional ruas Jakarta-Bumiayu-Purwokerto atau tepatnya di kawasan depan Masjid Agung Baiturrahim Bumiayu mendadak berubah menjadi kawasan wisata kuliner ramadhan. Pasalnya dari dua sisi jalan masing-masing berderet penjual aneka makanan dan minuman untuk berbuka puasa.

Berdasarkan pantauan dilapangan menyebutkan, sedikitnya puluhan penjual aneka makanan dan minuman sejak pukul 15.00 wib telah berderet menjajakan dagangannya. Mulai dari es buah, es klapa muda, es campur, es cendol, aneka tajilan dan puluhan jenis kuliner untuk berbuka puasa ada disana. Sehingga tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih membeli ketimbang membuat sendiri untuk sajian buka puasa.

" Untuk sajian buka puasa, kami lebih memilih beli disini. Sebab pilihannya banyak dan tak usah repot-repot membuatnya, " ujar Pravita salah seorang pembeli.

Menurutnya, jika membuat sendiri dirumah biayanya cukup lumayan dan pilihannya hanya itu saja tetapi disini dirinya bisa memilih dan harganya pun cukup relatif terjangkau. " Selain itu juga bisa buat ajang ngabuburit bersama keluarga," kata pravita.

Sementara Andi (35) salah seorang penjual Es Buah mengatakan, dirinya merasa senang berjualan di kawasan itu, pasalnya dalam sehari dia mampu menjual 200 bungkus yang masing-masing seharga Rp. 6.000,- / bungkus.

" Saya telah pecahkan rekor bang toyib, dimana kalau bang toyib 3 kali puasa tetapi kalau kami telah 9 kali puasa jualan disini," ucapnya sembari tersenyum.

Dompet Duafa dan ampibi gelar pemeriksaaan mata gratis

Bumiayu - Sebanyak puluhan pelajar dari keluarga tidak mampu yang berada wilayah Brebes Selatan, mengikuti Bakti sosial pemeriksaan mata gratis yang digelar oleh Dompet Duafa Purwokerto bekerjasama dengan AMPIBI (Aliansi Masyarakat Peduli Bencana Indonesia), Minggu (21 juni 2015).

Kegiatan Bakti sosial pemeriksaan mata gratis yang dilaksanakan di sekertarias Ampibi Bumiayu ini dalam rangka menyambut datangnya bulan suci ramadhan 1436 H dan diikuti pelajar duafa dari kecamatan Tonjong, Sirampog, Bumiayu, Paguyangan dan Bantarkawung.

" Kami merasa sangat senang dengan adanya pelayanan pemeriksaan mata gratis ini, terlebih kami juga akan mendapatkan kacamata gratis pula dan ini sangat membantu khususnya bagi kaum duafa seperti kami," ujar Eka Neli Istianah salah seorang peserta.

Deni Sofyan dari perwakilan Dompet Duafa Purwokerto menerangkan, program kegiatan pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis ini di tujukan bagi pelajar dari keluarga duafa yakni pelajar SD, SMP, SMA dan mahasiswa sederajat yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah.

" Selain di Bumiayu untuk pelayanan pemeriksaan dan pemberian kacamata ini juga kami lakukan diseluruh Indonesia. setelah ini kami akan ke Purwokerto lalu ke NTT dan ke daerah Aceh serta keberapa kota lainnya, papar Deni.

Sementara Agung (Gebog) Widodo selaku ketua Ampibi mengatakan, dalam kegiatan bakti sosial kali ini untuk peserta yang hadir dan yang mendaftar dalam pemeriksaan mata gratis berjumlah sekitar 80 anak, sedangkan kuota donasi Dompet Dhuafa itu hanya dibatasi untuk 50 anak.

" Dari hasil pemeriksaan hanya ada 44 anak yang akan mendapatkan kacamata gratis dan sisanya dianggap masih normal," ungkap gebog.

Gebog menambahkan, untuk pembagian kaca mata gratis dari dompet duafa itu akan dilakukan setelah kaca mata itu jadi dan rencananya akan diserahkan di pendopo 2 Bumiayu.
(D)

Kamis, 11 Juni 2015

Lokalisasi Marimas Ciregol ditutup

Bumiayu - Menyikapi hasil Sosialisasi Penertiban Kawasan Ciregol dari praktek prostitusi dan tindak lanjut dari musyawarah elemen masyarakat Desa Kutamendala pada awal Mei 2015 lalu, sebanyak sembilan warung esek-esek yang berada di kawasan Ciregol kecamatan Tonjong secara resmi ditutup oleh jajaran Satpol PP Brebes, Kamis (11 Juni 2015).

Penutupan lokalisasi tersebut ditandai dengan pemasangan banner bertuliskan "Tempat ini ditutup untuk lokalisasi/prostitusi dan peredaran minuman keras" di dua sisi jalan atau pintu masuk ke gang warung esek-esek tersebut.

Kepala Satpol PP jabupaten Brebes Budi Darmawan MSi mengatakan, upaya yang dilakukan pihaknya berdasarkan desakan dari berbagai organisasi kemasyarakan dan organisasi islam akan  penghapusan prostitusi dikawasan Ciregol.

Mereka yang mendukung penutupan lokalisasi di Ciregol ini diantaranya Ranting Aisyiyah Kutamendala, Muslimat Ranting Kutamendala, Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah Kutamendala, Fatayat Ranting Kutamendala, Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah, GP Ansor Ranting Kutamendala, Pimpinan Ranting Kokam Kutamendala, Banser Ranting Kutamendala, Ponpes Majlisul Mutaalimin dan Ponpes Dalail Al Khaerot.

" Upaya penutupan lokalisasi ini bukan hanya dilaksanakan dikawasan Ciregol saja, tetapi kami juga akan menutup lokalisasi di daerah bancang kecamatan Losari, lokalisasi di Bulusari  kecamatan Bulakamba dan lokalisasi Breng-breng yang berada di kecamatan Jatibarang," papar Budi.

Dari hasil pendataan Satpol PP Kecamatan Tonjong, untuk lokalisasi di kawasan ciregol dihuni sekitar 42  pekerja seks komersial (PSK) dengan masing- masing memiliki mucikari tersendiri. Jumlah tersebut belum termasuk dengan pekerja seks komersial (PSK) yang tidak menetap, yakni mencapai lebih kurang 10 orang. Para PSK tersebut merupakan pendatang.

" Setelah penertiban ini, pemkab brebes akan membekali para PSK itu dengan pelatihan keterampilan sebagai modal menjalani hidup selepas dari ciregol," ujarnya.

Sementara Rosy (45) salah seorang pemilik tempat karaoke dikawasan itu mengatakan, dirinya baru beberapa tahun menetap di kawasan itu dan memiliki 2 orang PSK, namun kadang PSK pendatang sering kumpul disini.

Dirinya mengakui, bisnis yang selama ini  dijalaninya membuatnya tidak tenang, karena kerap adanya keributan antar pengunjung dan upeti kepada sejumlah oknum aparat. Sebenarnya sudah ada niatan untuk berhenti sebelum Satpol PP menutup kawasan itu.

" Saya sungguh ingin berhenti dan beralih profesi menjadi penjual makanan atau membuat rumah makan, pokoknya yang penting tidak seperti ini lah..," tuturnya.

Rabu, 10 Juni 2015

Ismet pemuda inovatif mengolah sampah menjadi barang layak pakai


Sirampog - Berawal dari sebuah keprihatinan akan melimpahnya sampah rumah tangga yang tak terpakai, Agus Sholeh (27) seorang tokoh pemuda didesa Benda kecamatan Sirampog mencoba memanfaatkan limbah menjadi barang yang punya nilai ekonomis.

Agus yang kerap disapa ismet (isin metu_red) menuturkan, beberapa sampah yang dijadikan barang layak pakai diantaranya bungkus plastik kopi atau sejenisnya yang disulap menjadi sebuah tas wanita dan mantel hujan. Kemudian bekas botol minuman plastik dan botol sampo juga disulapnya menjadi tirai pintu/jendela, tong sampah dan tempat handphone.

" Kami mencoba mengubah cara pandang masyarakat akan banyaknya sampah rumah tangga yang melimpah dan mengkreasikannya dengan merubah sampah itu menjadi barang yang bisa dipakai lagi,"  kata ismet.

Dirinya bersama kedua temannya mengumpulkan sampah itu dari masyarakat sekitar dengan sistem menabung atau sering disebut bank sampah. Menurutnya, dalam menjalankan Bank sampah ini awalnya sangat berat, hal ini karena masyarakat yang melihat upayanya itu masih memandang sebelah mata. Namun seiring berjalannnya waktu dan upaya sosialisasi kepada masyarakat, mereka akhirnya tertarik untuk bergabung.

" Untuk saat ini sudah hampir 40 lebih warga yang telah menjadi nasabah bank sampah dan saya yakin ini akan terus bertambah," ucapnya yakin.

Ismet menambahkan, bagi masyarakat yang menabung di bank sampah ini, untuk setiap jenis sampah yang ditabung akan langsung mendapatkan poin/nilai tukar rupiahnya dan sewaktu-waktu masyarakat membutuhkan tabungan itu bisa dicairkan.

" Rencananya kami juga akan mengikut sertakan nasabah bank sampah ini kedalam wadah BPJS guna menjamin kesehatan mereka dimasa depan," sambungnya.

Camat Sirampog Munaedi SH menyampaikan apresiasinya terhadap sekelompok pemuda desa Benda yang berinisiatif mengolah sampah rumah tangga menjadi barang yang berguna lagi dan juga menyediakan bank sampah.

"Ini merupankan upaya yang bagus dan perlu dikembangkan karena disamping lingkungan menjadi bersih, juga memberi nilai ekonomi tersendiri," tutup camat.

Ratusan pelajar SMPN 1 Bumiayu gelar sujud syukur

Bumiayu - Sebanyak ratusan siswa siswi SMP Negri 01 Bumiayu menggelar sujud Syukur massal setelah mendengar pengumuman kelulusan mereka yang disampaikan pihak sekolah melalui wali murid dengan angka kelulusan seratus persen, Rabu (10 juni 2015).

Ratusan pelajar SMPN 1 Bumiayu ini menggelar sujud syukur di lapangan Tenis dengan perasaan yang lega dan senang. Para siswa-siswi ini tidak ingin meluapkan kegembiraan mereka dengan arak-arakan dijalan ataupun dengan corat-caret seragam, tetapi dengan hal yang positif dan penuh makna.
" Saya sangat senang sekali bisa lulus dan memperoleh nilai yang memuaskan, Terimakasih Ya Alloh," ucap Sien Muhammad seraya bersyukur.

Hal senada juga dikatakan Candra Arief Mahardika, bahwa dirinya memang berusaha semaksimal guna menyambut datangnya ujian nasional ditahun ini tetapi dirinya tidak menyangka akan meraih nilai tertinggi di SMPN 1 Bumiayu apalagi peringkat kedua tingkat kabupaten Brebes.
" Ternyata perjuangan dan doaku selama ini membuahkan hasil yang sangat luarbisa dan semuanya ini juga tak terlepas dari bantuan guru-guru disini dan doa kedua orang tuaku," ujar candra.

Kepala sekolah SMPN 1 Bumiayu, Kris Sartono SPd menyatakan, sebanyak tujuh dari sepuluh murid yang memperoleh nilai tertinggi menempati peringkat 10 besar se kabupaten Brebes. Diantaranya Candra Arief Mahardika yang menjadi peringkat pertama disekolah sekaligus peringkat kedua sekabupaten, lalu Yustisia Rizki Halalia yang menjadi peringkat kedua disekolah sekaligus peringkat ketiga sekabupaten, disusul Larasati Bunga Kinasih yang menjadi peringkat ketiga disekolah sekaligus peringkat keempat sekabupaten, Sien Muhammad yang menjadi peringkat keempat disekolah sekaligus peringkat kelima sekabupaten, Prisly Zayyani putri yang menjadi peringkat keempat disekolah sekaligus peringkat keenam sekabupaten, Zuhdi Guntur Aditya yang menjadi peringkat kelima disekolah sekaligus peringkat ketujuh sekabupaten dan Mohammad Fatha Hernanda yang menjadi peringkat keenam disekolah sekaligus peringkat kesembilan sekabupaten Brebes.

" Berdasarkan nilai rata-rata sekolah sekabupaten Brebes, SMPN 1 Bumiayu menempati peringkat pertama, disusul SMPN 2 Brebes, lalu MTs Negri Model Brebes dan peringkat empat diduduki SMPN 4 larangan. Semoga saja ditahun yang akan datang prestasi semacam ini bisa terus dipertahankan," papar Kris.

Secara terpisah Kepala sekolah SMPN 2 Tonjong, Lis Gunarto Pujiharo SPd MM juga mengakui bahwa disekolahnya juga seusai Pengumuman selesai siswa-siswinyapun menjalanin Sujud syukur setelah menerima Kelulusan. Meskipun muridnya tidak masuk peringat sepuluh besar se kabupaten, namun dirinya bangga karena beberapa muridnya ada yang menjadi juara bola volly tingkat kabupaten, ada juga yang menjadi juara atletik, juara bolla basket putri tingkat kabupaten hingga Provinsi.

"Untuk mereka yang ber prestasi kami juga telah berikan penghargaan dan sejumlah uang tabungan," ungkapnya.

Kemudian untuk murid yang memperoleh nilai tertinggi diraih oleh Tis'atun Asri, disusul Ratih Ambarwati salekhah, Maulana Fahri Bahtiar, Nia Mubarokah, Muhammad Fatwa, Muhammad Firzan saputra, Khatama Rusli, Puji Anang Damarjati, Nurhadi Setiawan dan Milzan Arbi Fusihan.
(D)

Saresehan membahas kemacetan Bumiayu

Bumiayu - Guna mencari solusi terbaik terkait ruwetnya arus lalu lintas di kota Bumiayu, Forum masyarakat  Brebes Selatan (Mabess), Top fm dan Komunitas jurnalis Bumiayu (KJB) menggelar Sarasehan bersama Kapolres dan Bupati Brebes, Selasa malam (09 juni 2015) di Pendopo 2 Bumiayu.

Sarasehan yang mengambil tema "Meningkatkan ketertiban umum dengan kesadaran Hukum" ini dihadiri oleh Bupati Brebes Hj Idza Priyanti, Kapolres Brebes AKBP Harryo Sugihartono, SKPD terkait, Paguyuban pasar, juru parkir, LSM, guru, pedagang, mahasiswa dan beberapa perwakilan lapisan masyarakat lainnya.

Acara sarasehan tersebut diawali dengan perkenalan Kapolres Brebes yang baru AKBP Harryo Sugihartono kepada semua masyarakat yang hadir, kemudian dilanjutkan dengan diskusi gayeng membahas kemacetan lalu lintas di kota Bumiayu. Dalam diskusi  yang di moderatori oleh Syamsul Maarif itu, berlangsung renyah lantaran semua penyebab dan faktor pendukung kemacetan dibumiyau dibahas dalam diskusi tersebut.

Slamet Riyadi salah seorang pengamat sosial mengatakan, kemacetan di Bumiayu ini dipengaruhi banyak faktor, diantaranya pertambahan jumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat dimana dalam setahun untuk kendaraan roda dua berkisar antara 500-550 unit dan untuk roda empat  berkisar antara 100-200 unit. Belum lagi dengan adanya angkutdes, mikrobus baik dari arah purwokerto ataupun Tegal, dokar/andong, becak dan banyaknya toko modern yang tidak memiliki lahan parkir, hal ini menjadi bagian dari penyebab kemacetan Bumiayu.

" Kami berharap dinas terkait baik pasar, dishub, kepolisian dan dinas terkait lainnya saling berkooordinasi guna memecahkan persoalan tahunan ini," usulnya.

Ketua Paguyuban Pasar Induk Bumiayu, Nasob Ghozali menyampaikan, selama ini di depan pasar induk untuk parkiran hampir sebagian menghabiskan jalan dan dishub hanya bisanya menarik retribusi saja tanpa bisa berbuat apa yang mampu melancarkan arus kemacetan di Bumiayu. Kemudian yang menjadi ironisnya lagi, didepan mapolsek Bumiayu, digunakan untuk mengetem angkutan.

" Sehingga alangkah baiknya jika depan pasal PKL (Pasar kaki Lima) itu dikembalikan untuk mengetem angkutan jadi bukan di depan kantor polisi lagi dan selanjutnya kami mohon kepada dishub untuk dapat menertibkan parkir di jalan protokol yang semrawud," ucapnya.

Kapolres Brebes AKBP Harryo Sugihartono menyatakan, pihaknya meminta waktu beberapa hari ini untuk melakukan rapat koordinasi dengan dinas-dinas terkiat guna membahas dan mencari jalan terbaik dalam memecahkan persoalan ini. " Karena dalam hal ini kepolisian tidak bisa melakukan penertiban ini sendirian, kami butuh dukungan dari semua pihak. Tetapi kami berjanji akan segera melakukan langkah cepat guna menuntaskan persoalan kemacetan Bumiayu," jawabnya tegas.
(D)

Kamis, 04 Juni 2015

sidak BNN, 2 pengunjung RH positif pengguna narkoba

Bumiayu - Sejumlah tempat hiburan dan Hotel di wilayah Brebes selatan, Rabu malam (03/06/15) dirazia oleh tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dibantu Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Brebes dan BNK Banyumas.

Dalam razia yang berlangsung selama 3 jam sejak pukul 22.00 - 01.00 wib, BNN berhasil mendapati dua orang yang positif menggunakan narkoba jenis ganja dan  morfin. Kedua pengguna narkoba itu diketahui setelah Tim gabungan melakukan tes urine di lokasi razia.

" Dari sejumlah pengunjung tempat karaoke yang kami lakukan tes urine, kita berhasil mengetahui ada 2 orang pengunjung yang positif menggunakan Narkoba yakni jenis Ganja dan Morfin," ungkap AKBP Edy Santosa selaku kepala BNN.

Menurut Edy, pihaknya hanya melaksanakan sesuai ranah BNN dimana dalam razia yang dilakukan jajarannya, para pengguna tidak akan ditindak/dihukum tetapi malah akan direhabilitasi agar bisa sembuh.

" Kami hanya melakukan pendataan bukan tindakan, bahkan kami senang jika ada pengguna yang berani melapor dan siap direhabilitasi," terang Edy.

Kepala BNK Brebes, Supriyadi menambahkan bahwa bagi masyarakat ataupun pecandu narkoba yang ingin sembuh, jangan sungkan-sungkan dan takut untuk melaporkan ke BNK/BNN. Pasalnya bagi pecandu yang mau melapor nantinya akan dilakukan rehabilitasi ke Instansi Penerima Wajib lapor (IPWL) yang ada.

" Karena Kami sadar, Penjara sangat tidak efektif bagi para pengguna ataupun pemakai yang tertangkap.  Jika dipenjara, mereka tidak akan terobati dari penyakit kecanduannya itu dan yang mengkhawatirkan lagi berdasarkan fakta yang ada, setelah dipenjara dia malah naik kelas dari pemakai menjadi pengedar Narkoba," imbuhnya.

Selain mendapati pengunjung cafe yang positif mengggunakan narkoba,  tim gabungan yang melibatkan juga Satpol PP serta Polisi dan TNI, juga mendapati beberapa pasangan bukan suami istri yang sedang menginap di Hotel Jalan Lingkar Bumiayu.

Butuh 20 tahun untuk entaskan 46000 RTLH

Bantarkawung - Pemerintah kabupaten Brebes meyatakan butuh sekitar 20 tahun lagi, guna menuntaskan jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) yang ada di kabupaten Brebes. Karena berdasarkan catatan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan (BPMDK) untuk jumlah RTLH dikabupaten Brebes sejitar 46.000 unit.

" Rencananya ditahun 2016 mendatang, kami akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 10 milyard untuk pemugaran rumah sebanyak 1500 unit RTLH," kata Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE kegiatan penyerahan sembako Dansos surplus UPK PNPM Kec Bantarkawung, Rabu (03/06/15) siang.

Dalam kesempatan itupula Bupati juga menyampaikan apresiasinya kepada UPK PNPM Kec Bantarkawung yang mampu melahirkan Kummas (kredit mandiri masyarakat) dengan bunga 0,8 % (persen) dibawah bunga bank. Selain itu mampu meminjamkan dana yang cukup besar atas nama perorangan bukan kelompok lagi dan hanya dengan jaminan sertivikat tanah. " Inovasi ini semoga bisa ditiru oleh UPK-UPK PNPM yang lain, karena dengan demikian masyarakat bisa terbantu dan mampu mewujudkan ekonomi kerakyatan," ujar Idza.

Sementara Ketua UPK PNPM Bantarkawung, Marisha SE dalam laporannya mengatakan, UPK Kecamatan Bantarkawung Tahun 2014 mendapat dana sebesar Rp 11.584.014.000. Terdiri dari dana BLM dan APBD sebesar Rp 2.663.700.000, dana MP3KI percepatan sebesar Rp 3.528.000.000 yang terserap 100%, lalu MP3KI penguatan sebesar Rp 3.528.000.000 yang terserap 100%, Dana P2B ( Program penghidupan Berkelanjutan) sebesar Rp 1.764.000.000 yang terserap 100% dan dok PL sebesar Rp 12 juta yang kemudian dapat terserap 100%. Kemudian pengelolaan dana bergulir tahun 2014, upk kec Bantarkawung mengelola dana sebesar Rp 6.611.950.300 yang terdiri dari 349 kelompok dengan anggota sebanyak 3.076 orang.

" Sehingga selama tahun 2014 UPK kec Bantarkawung memperoleh surplus sebesar Rp 1,4 milyar, selanjutnya dari surplus tersebut kami gunakan untuk  beberapa pelatihan keahlian dan pembagian sembako sebanyak 374 paket berserta uang transport," tutup Marisha.

Rabu, 03 Juni 2015

Masyarakat Resah dengan issu razia dan penyitaan motor malam hari

Bumiayu - Masyarakat di wilayah selatan Brebes saat ini tengah resah dengan beredarnya issu tentang Operasi Sepeda Motor malam secara door to door ke rumah penduduk dan menyita motor yang belum bayar pajak dan terbilang bodong.

Akibat merebaknya issu tersebut sejumlah warga merasa takut dan menyembunyikan sepeda motor meraka di belakang rumah, di kandang hewan ternak, dikebun dan ada pula di gubug sawah. Mereka mencoba menyembunyikan kendaraannya agar terhindar dari operasi  malam secara door to door itu.

Bahkan jalan raya yang biasanya ramai oleh hilir mudik pengendara sepedamotor, kini berubah menjadi sepi manakala malam mulai menjelang. Issu tersebut juga ramai dibicarakan di sejumlah media sosial.

Kepala desa Banjarsari Zaenal Makrus mengatakan, warganya kerap bertanya akan kebenaran kabar tersebut, namun dia hanya menjawab itu merupakan isu saja yang tidak benar. Zaenal menyampaikan bahwa belum lama ini pihaknya memang menerima surat pemberitahuan dari sekertariat daerah kabupaten Brebes tentang pendataan dan penagihan pajak kendaraan bermotor.

" Kami berharap masyarakat jangan takut akan adanya issu tersebut, karena yang penting kewajiban membayar pajak sudah dilaksanakan maka tidak ada petugas yang datang kerumah," ujarnya.

Secara terpisah Aiptu Taat selaku Baur STNK Samsat pembantu Bumiayu menyatakan,  Issu tersebut kemungkinan dihembuskan oleh sejumlah oknum yang ingin mengambil kesempatan dalam situasi seperti ini, karena sejauh ini pihaknya tidak melakukan penyitaan kendaraan bermotor (KBm) terhadap warga wajib pajak.

" Kami hanya melakukan pendataan dan penagihan tunggakan pajak, belum mengatur sampai dengan penyitaan kendaraan, kami yakin masyarakat sadar pajak dan tertib membayar tepat waktu guna mendukung pembangunan," Pungkas Taat.