Sabtu, 30 Juli 2016

Dialog PDAM dengan warga berlangsung alot

Sirampog - Ratusan warga dari lima desa (Kaligiri, Mendala, Sridadi Mlayang dan Buniwah) berusaha merangsek masuk kedalam balaidesa kaligiri kecamatan sirampog, Sabtu siang (30/07/2016).


Mereka berjubel di balaidesa tersebut guna mengetahui bagaimana hasil dialog antara pihak PDAM dengan perwakilan warga dari lima desa, yang membahas penggantian pipa jaringan air bersih PDAM dari sumber mata air Tuk Kaligiri dan tarif PDAM yang membengkak.

" kami masyarakat yang berada diwilayah sumber masa tarifnya disamakan dengan mereka pelanggan biasa. kami inginkan perbulannya hanya 10 ribu," kata Iwan salah seorang warga desa mendala yang ikut merangsek masuk.

Karena suasana diluar balai desa kaligiri kian memanas, akhirnya direktur PDAM Karmai Widiastuti mulai menjawab keluhan masyarakat yang ada di luar balaidesa. Kemudian beberapa perwakilan dari lima desapun dikumpulkan untuk melakukan dialog bersama pihak PDAM Brebes.

Dalam dialog tersebut, darmo salah seorang perwakilan warga menyampaikan bahwa Warga minta lebih murah lagi karena yang punya wilayah sumber. Selain itu Warga bersikukuh agar pipa jaringan tetap ukuran 200mm, jangan diganti dengan pipa yang ukurannya 300mm.

Dialog yang berlangsung alot sejak pukul 11.00 wib hingga pukul 13.30 wib tersebut, akhirnya menghasil kesepakatan anatara kedua belah pihak.

Kesepakatan itu sebagai berikut: yang pertama, PDAM tidak akan mengganti pipa lama dengan pipa baru yang ukurannya lebih besar dari pipa lama.

Kemudian yang kedua, pengenaan tarif rekening air menggunakan tarif khusus yang lebih murah dari tarif standar.

Setelah mendengarkan hasil kesepakatan tersebut, ratusan warga yang memadati kantor balaidesa Kaligiripun akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
(Dhani)

Puluhan siswa SMK Ma'arif NU 01 Bumiayu ikuti Upgrading

Bumiayu - Guna melatih dan memupuk jiwa kepemimpinan dalam diri siswa, SMK Ma'arif NU 01 Bumiayu mengelar kegiatan Upgrading.


Kegiatan Upgrading yang diikuti oleh puluhan pelajar dari SMK Ma'arif NU 01 Bumiayu ini, digelar selama 2 hari sejak kamis 28 juli 2016 hingga 29 juli 2016.

Kepala sekolah melalui Waka kesiswaan SMK Ma'arif NU 01 Bumiayu,  Eni Muflihatun Spd mengatakan, Upgrading ini merupakan agenda rutin setiap tahun yang wajib diikuti oleh calon pengurus organisasi siswa intra sekolah (OSIS)  dan pramuka.

Hal ini karena pada kegiatan Upgrading tersebut juga
digelar berbagai rangkaian kegiatan seperti pelatihan kepemimpinan, PBB dan Magemen keorganisasian.

" Untuk pesertanya adalah para calon pengurus osis dan pramuka ditambah sekitar 40 siswa-siswi SMK Ma'arif NU 01 Bumiayu" katanya.

Eni berharap, melalui kegiatan semacam ini semoga saja mampu menjadikan para siswa yang tergabung dalam kepengurusan OSIS maupun Pramuka bisa benar-benar serius dan belajar berorganisasi.

"Kemudian nanti diakhir acara akan dilaksanakan pergantian pengurus Osis dan Pramuka lama sekaligus pelantikan pengurus Osis dan pramuka yang baru," paparnya. (Shandy)

Selasa, 05 Juli 2016

H-1 PDIP bagi-bagi Tajil untuk pemudik

Paguyangan - Memasuki H-1 Lebaran 2016 sebanyak puluhan kader PDIP se kecamatan Paguyngan turun kejalan. Mereka membagikan ratusan paket tajil kepada para pemudik yang melintas di jalan Nasional ruas Paguyngan-Purwokerto, Selasa sore (05/07/2016).


Hampir semua pengguna jalan yang melintas diruas jalan tersebut diberhentikan hanya untuk menerima tajil gratis yang dibagikan kader PDIP. Tampak Anggota DPRD dari PDIP, Hj Tri Murdiningsih MPsi menjadi leader dalam kegiatan itu.

" Kegiatan bagi-bagi tajil ini dalam rangka PDIP berbagi berkah di bulan Ramadhan," ujarnya.

Tri Murdiningsih MPsi mengatakan pembagian makanan/Tajilan untuk para pemudik yang melintas di jalan nasional ruas Bumiayu-Purwokerto ini merupakan intruksi partai. " Acara ini sesuai dengan intruksi ketua DPC PDIP Brebes, Indra Kusuma SSos yang meminta jajaran pengurus partai untuk berbagi tajil kepada pemudik untuk buka puasa," kata Tri.

Menurut Tri, Untuk kegiatan berbagi berkah ini seluruh kader sengaja dilibatkan guna menumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan. Kegiatan semacam ini sudah menjadi agenda tahunan dari PDIP dan tahun ini digelar di 2 tempat yakni dikecamatan Brebes dan kecamatan Paguyangan.

" Pembagian tajil untuk para pemudik ini  berlangsung di dua tempat yakni untuk wilayah selatan dipusatkan di kecamatan Paguyangan dan untuk utaranya dipusatkan dikecamatan Brebes," terangnya. 

Sabtu, 02 Juli 2016

Sartono Kendat nang blandar umaeh dewek

Bumiayu - Ana-ana bae polaeh manungsa, gari sabar nunggu delat maning badha eh malah kendat nang blandar umah. 

Manungsa kuwe arane Sartono (40) warga karangnangka RT 05/04 desa Winduaji kecamatan Paguyangan kabupaten Brebes.


Berdasarkan informasi, korban sedurunge wis pernah nyoba kendat tapi ketumbuk terus lan digagalna ding wong sing numbuki. Nah pas dina Sabtu 02 juli 2016 kuwe, sartono nyoba kendat maning nang blandar umaeh dewek.

" Enyong kagete sekeliwat pertama weruh awake kang sartono gantung nang blandar umah. Waktu kwe aku pan banyu wudlu, pan sholat eh pas liwat weruh mayate kang sartono. dadi aku gendoakan njaluk tulung maring warga," ujare Masruri(30) adine korban.

Korban semasa uripe tinggal karo 3 anakne, sementara bojone lagi dadi TKW nang Singapura. Korban pancen dikenal wonge menengan lan tertutup. Ana masalah apa bae ora tau cerita maring wong lia utawa karo sedulur. Pokoke ditanggung kabeh ding deweke.

"Masalaeh ya apa.. ya enyong ora ngarti babar blas. ngartine kakange enyong mati karena kendat," jare Masruri.

Kapolres Brebes melalui Kapolsek Paguyangan, AKP Eko Sugeng Purwanto SH membenarna ana kejadian wong kendat nang petuguran. Kapolsek karo anggotane langsung teka nang lokasi dan melakukan olah TKP.

"Dari hasil olah TKP yang kami laksanakan, ora ana tanda-tanda penganiayaan nang awake korban lan kiye murni gatung diri alias kendat," ungkap kapolsek.

3x Sartono berhasil mengakhiri hidupnya dengan Gantungdiri

Bumiayu - Setelah dua kali sempat gagal melakukan upaya gantungdiri, akhirnya untuk ketiga kalinya sartono (40) warga karangnangka RT 05/04 desa Winduaji kecamatan Paguyangan kabupaten Brebes, berhasil mengakhiri hidupnya dengan gantungdiri di blandar rumahnya, Sabtu 02 juli 2016.


Mayat satono kali pertama ditemukan oleh Masruri (30) adik kandung korban, saat dirinya hendak menjalankan sholat ashar. " Waktu itu saya mau sholat, begitu melewati TKP saya melihat tubuh korban sudah tergantung di blandar rumah ini," ujar masruri.

Korban semasa hidupnya tinggal bersama tiga anaknya, sementara sang istri saat ini tengah bekerja sebagai TKW di Singapura. "Korban memang dikenal pendiam dan tertutup, masalah apa kami juga tidak tahu," katanya.

Kapolres Brebes melalui Kapolsek Paguyangan, AKP Eko Sugeng Purwanto SH membenarkan adanya kejadian gantungdiri tesebut. Pihaknya bersama anggota langsung turun datang ke lokasi dan melakukan olah TKP.

"Dari hasil olah TKP yang kami laksanakan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban dan ini murni gatung diri," ungkap kapolsek.