Minggu, 21 Agustus 2016

Asik nonton karnaval , seorang pelajar kecopetan

Paguyangan - Sungguh malang nasib Risqia nurul istiqomah seorang pelajar asal desa pagojengan kecamatan paguyangan yang kecopetan saat menonton pawai karnaval pembangunan, minggu (21/08/2016) di kecamatan paguyangan.


"Tadinya saya mau ambil gambar tapi pas mau ambil Hp yang ditaruh di tas gendong, hpku udah ga Ada lagi, " tuturnya sedih.

Menurutnya, sebelum hpnya hilang, ada seseorang berbaju coklat yang ngusek di belakangnya. Ternyata tak lama Kemudian tas gendong miliknya sudah terbuka dan orang tersebut dialah pencopetnya.

" saya sangat Shock sekali, karena Hp Asus itu baru dibeliin mamah ku tapi kini hilang kecopetan, " ucap nurul nelangsa.

Nurul yang ditemani neneknya, kemudian minta bantuan kepada panitia dan selanjutnya disarankan untuk melapor ke Mapolsek paguyangan.

Dampak karnaval, 2 kilometer ditempuh 2 jam

Paguyangan - Kondisi arus lalu lintas di jalan nasional ruas Tegal Purwokerto atau tepatnya di sepanjang jalan kecamatan paguyangan mengalami kemacetan yang cukup panjang hingga kiloanmeter, minggu siang (21/08/2016).


Hal ini menyusul adanya kegiatan karnaval pembangunan yang digelar panitia HUT RI ke 71  kecamatan paguyangan. Sejumlah tokoh masyarakat kecamatan paguyangan menyayangkan kondisi ini yang tidak di antisipasi oleh pihak penyelenggara karnaval.

Padahal seperti diketahui bersama bahwa ruas jalan itu merupakan satu-satunya akses lalulintas baik dari arah Purwokerto maupun dari arah Tegal. "idealnya Panitia jangan hanya memikirkan Suksesnya acara karnaval saja. Tetapi dampak yang lain juga harus diperhatikan dan dipikirkan" ujar Mardiyanto salah seorang tokoh masyarakat kecamatan Paguyangan.

Selain tokoh masyarakat, para pengguna jalan juga mengeluh lantaran kondisi jalan raya yang amburadul dan kurangnya petugas yang mengatur arus lalu lintas di ruas jalan tersebut.

"saya sudah berjam-jam tapi hanya bergeser Beberapa meter saja. Masa 2 kilometer harus ditempuh selama 2 jam, yang bener aja?? " kata toto salah seorang pengendara.

Sementara kapolsek paguyangan AKP Eko Sugeng Purwanto SH menyatakan, pihaknya telah mengerahkan sedikitnya 18 personil guna mengatur arus lalu lintas. "upaya pengaturan lalu lintas sudah kita lakukan. Namun karena ruas jalan ini hanya satu jalur, maka kondisi seperti ini tidak dapat terelakkan, " tuturnya.
(Dhani)

Sampah berserakan pasca karnaval Bumiayu

Bumiayu - Hampir seharian lamanya masyarakat Brebes Selatan dihibur dengan arak arakan karnaval pembangunan yang Diselenggarakan oleh panitia HUT RI 71 kecamatan Bumiayu, sabtu (20/08/2016). 


Karnaval pembangunan tahun 2016 yang digelar dijalan protokol Bumiayu ini dibuka oleh Bupati Brebes Hj. Idza prihatin SE dan berlangsung meriah dengan menampilkan beragam kreativitas dari para Peserta.

 Menurut Panitia Iwan Effendi mengatakan, kegiatan karnaval pembangunan pada tahun 2016 ini, memang sengaja dimulai sejak pagi. Hal ini karena jumlah pesertanya jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu. 
 "Tahun ini peserta karnaval memang membludak, sehingga kami sengaja memulainya lebih awal (pagi). Dimulai dari anak paud/Tk kemudian anak-anak SD lalu SMP dan barulah tingkat SLTA Serta peserta umum, " ujar iwan.

 Dalam karnaval kali ini, panitia merasa kecolongan. Pasalnya dari jumlah peserta yang mendaftar hanya sekitar puluhan peserta saja, tetapi kenyataannya jauh lebih banyak dan jumlahnya hampir ratusan peserta. " Namun karena kegiatan karnaval ini merupakan pesta rakyat dan juga dalam rangka HUT RI ke 71 tahun, maka panitia tidak mempermasalahkan. Kan tujuannya juga untuk menghibur masyarakat Brebes Selatan, " ungkap iwan. 

Berdasarkan pantauan dilapangan menyebutkan akibat adanya kegiatan karnaval ini membuat ruas jalan Bumiayu-Purwokerto tepatnya jalur tengah kota Bumiayu mengalami kemacetan. Selain itu pasca kegiatan karnaval juga membuat banyaknya sampah yang berserakan di sepanjang pinggiran jalan raya. 

" beginilah kondisi pasca kegiatan karnaval yang kerap luput dari perhatian panitia. Siapa yang membersihkan sampah-sampah ini?? Kami masyarakat yang tinggal di pinggiran jalan raya yang harus membersihkannya," tutur didi salah seorang warga. (Rayhan)

Jumat, 12 Agustus 2016

16 club ikuti Turnamen Sepakbola Kades Cup

Bumiayu - Setiap sore sebanyak belasan Club sepak bola ramaikan Turnamen sepak bola kades Cup yang diselenggarakan oleh Panitia HUT RI ke 71 desa Kaliwadas kecamatan Bumiayu.


Kepala desa Kaliwadas, H. Casman SH mengatakan, turnamen yang diselenggarakan di lapangan Pancasila desa Kaliwadas ini merupakan agenda tahunan. Terhitung sejak dirinya menjabat menjadi PJ Kades hingga kini ia menjadi Kades definitif.

"Turnamen sepak bola ini digelar setiap tahun pada bulan Agustus dengan memperebutkan piala bergilir Kades Cup dan hadiah jutaan rupiah," kata H. Casman.

Menurutnya, pada ajang turnamen Kades Cup ini para Club sepak bola yang bertanding rata-rata dari perwakilan tiap RT dan RW yang ada didesa Kaliwadas. Semuanya berjumlah 16 club dari RW 01 sampai dengan RW 05 dan semua pemainnya asli orang kaliwadas bukan bon-bonan dari luar.

Dirinya sengaja tidak memperkenankan pemain luar main karena tujuannya untuk mencari bibit pemain yang handal agar bisa mewakili desa pada ajang turnamen sepak bola tingkat kecamatan atau lainnya.

Sekarang tinggal 8 club yang tengah bertanding guna maju ke semi final. Mereka diantaranya Daprink FC, PasPOM FC, Persikab FC, Tunas Ampel FC, Sanjaya FC, Tunas Muda FC, GMK FC, Persikas FC.

"Saat ini turnamen sepak bola kades Cup 2016, sudah pada tahap babak seperempat final, sehingga para penonton dan suporternya kian banyak dengan membawa peralatan drumband layaknya turnamen besar," papar Casman. (Rayhan)

Rabu, 03 Agustus 2016

BPSMP Sangiran desak pemkab Brebes segera lakukan upaya pelestarian hasil temuan tim Buton

Bumiayu -  Pemerintah perlu segera melakukan langkah yang efektif berupa pelestarian dan upaya kerjasama dengan balai arkeologi dalam mengkonservasi fosil-fosil yang sudah ditemukan oleh Tim Bumiayu - Tonjong (Buton).

Demikian dikatakan Kasi Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Drs Budi Sancoyo MA, saat mendatangi musium mini purbakala Buton di komplek perumahan BSA Kalierang Bumiayu, Rabu (03/08/2016).

Budi Sancoyo mengatakan, Fosil-fosil ini adalah sumber ilmu pengetahuan yang sangat perlu dilestarikan keberadaannya. Jangan sampai nanti ada pihak lain yang mengklaim, bahwa fosil-fosil ini milik mereka dan bukan milik kabupaten Brebes.

" Beruntung disini ada tim Buton yang bersedia menjaga dan merawat benda-benda purbakala ini. Jika didaerah lain sudah pasti dijual karena memiliki nilai yang cukup tinggi bagi ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu peran pemkab Brebes sangat penting, guna upaya pelestarian benda-benda ini," ungkap Budi.

Meskipun demikian, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Balai Arkeologi dan juga pihak lainnya untuk melakukan pelestarian Situs Buton ini. keberadaan Situs Buton ini sebenarnya punya peranan penting terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di dunia.

 "karena dari hasil temuan fosil-fosil tersebut bisa berguna untuk ilmu arkeologi itu sudah pasti, kemudian ilmu geologi, paleoanthropologi, dan juga biologi," terangnya.

Rafli Rizal Ketua tim Buton memaparkan, dari ribuan fosil binatang purba yang mereka temukan itu, hampir ratusan fosil telah diidentifikasi oleh Balai Arkeologi Yogyakarta dan Badan Geologi Bandung.  Selanjutnya dirinya berkeinginan agar Bumiayu memiliki Museum Purbakala sendiri, hal ini agar benda purbakala yang berasal dari Bumiayu bisa dikumpulkan lagi jadi satu. Akan tetapi semuanya itu butuh dukungan pemerintah yang peduli akan keberadaan situs Buton ini.

" Setelah adanya kunjungan dari BPSMP Sangiran dan sebelumnya dari balai arkeologi Yogyakarta yang sudah datang serta melihat secara langsung keberadaan fosil-fosil yang kami temukan ini dan menelitinya, kami berharap impian adanya musium di Bumiayu bisa terwujud. Sampai kapanpun kami akan menunggu pemerintah kabupaten Brebes merespon positif impian kami." pungkas Rizal. (Dhani)