Sabtu, 20 Februari 2016

Mortir 81 aktif sisa perang dunia II ditemukan tukang mancing

Tonjong - Sebuah penemuan mortir peninggalan era Perang dunia II gegerkan masyarakat Brebes selatan. Mortir yang diduga masih aktif ini ditemukan oleh Romy (34) warga dukuh makamdawa RT 09/02 desa Galih Timur kecamatan Tonjong.

Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, mulayanya romy yang pergi memancing di sungai kaliasat pada kamis (18/02/2016) pagi sekira pukul 10.00 wib, dia melihat besi yg mirip seperti kepala mortir  dan  ia mencoba untuk menggali benda tersebut. Setelah berhasil di ambil lalu ia tetap meneruskan untuk mancing, sementara mortir tersebut diletakan didekatnya.

" Sekira pukul 13.00 wib saya bawa pulang kerumah mortil itu, namun karena istri saya ketakutan barangkali meledak lalu saya simpan di pekarangan/kebun yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumahku," tutur romy.

Kemudian sekira pukul 20.30 wib, romy melaporkan penemuannya kepada kedes Galuh timur dan selanjutnya kades meneruskan laporan itu ke babinsa Sertu Ali Mahfur. Mendapatkan laporan tersebut, sekira pukul 21.00 wib  Sertu Ali Mahfur bersama anggota Unit intel Kodim 0713/Brebes Serma Isroni langsung merapat ke desa Galuh Timur dan membawa guna mengamankan mortir tersebut di Koramil 09/Tonjong.

Danramil 09/Tonjong, Kapten Inf Ngadino menyatakan pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke Kodim 0713/Brebes dan demi alasan keamanan mortir tersebut diserahkan ke kodim untuk seanjutnya diteliti. Keesokan harinya beberapa anggota kodim 0713 bersama anggota Benlap Slawi datang dan sekira pukul  10.30 wb, danramil Tonjong kemudian menyerahkan mortir 81 itu kepada Kaurir Kodim 0713 serma Sudirman.

"Mortir yang ditemukan warga ini adalah amunisi buatan bangsa eropa dengan jenis mortir 81 dan dipastikan masih aktif. Hal ini karena saat saya hendak melakban mortir tersebut, bagian baling-baling mortir berputar sehingga saya urungkan untuk melanjutkan," ungkap Danramil.

Sementara Serma Sudirman menerangkan, pihaknya sengaja mengamankan Mortir 81 itu di kodim 0713 dan selanjutnya akan dibawa ke Benlap Slawi untuk diteliti. Setelah diteliti nanti barulah dibawa lagi  kegudang senjata di Magelang dan biasanya akan dimusnahkan. Namun sementara diketahui untuk jenis amunisi yang ditemukan warga ini adalah mortir 81, karena pada bagian depan mortir terdapat baling-baling.

"  Mortir  81 ini masih aktif dan potensi meledaknyapun masih tinggi. Kemungkinan masih banyak amunisi yang terpendam di wilayah selatan Brebes ini, tetapi ini baru sekedar prediksi saja," tutpnya. (Rayhan)

Selasa, 09 Februari 2016

nang Bantarkawung ana wong mati gara-gara kena DBD

Bantarkawung - Sapet awal pebruari 2016 sampe dina kiye nang kecamatan Bantarkawung wis ana 15 warga sing kena penyakit Demam Berdarah Dengue alias DBD, trus ana sewong sing meninggal. Limalas wong kuwe jebule sing desa Jipang jumlaeh 12 wong trus nang desa bangbayang jumlaeh 3 wong.

Jarene tah wong sing meninggal  dunia kuwe arane Paundra Jaya Leksana (12) warga dukuh kosambi RT 04/07 desa Jipang kecamatan Bantarkawung. " Kuwe putune kaki sunar rah, anake pak Sarben" jarene kaji giarto, pj lurah jipang.

Kaji Giarto ngomong, Ning desa jipang 11 wong sing kena DBD kuwe tersebar nang 3 pedukuan, diantarane dukuh Cikokol jumlaeh 3 wong yakni Bintang (7), Pisa (17) karo Azam (1,5). Berikute nang dukuh Kosambi jumlaeh ana 5 wong yakni Bulan Citra (18), Thomas Mahendra (9), Nia Herlina (18), Mahdi (35) dan Cahyono Bawono (9). Trus nang dukuh  jipang jumlaeh ana 3 wong yakni Lia Lopalia (23), Anisa Najma (5) karo Bayu (15).

" Enyong wis laporan kasus DBD ning kepuskesmas karo kantor kecamatan Bantarkawung. Sehubungan akehe warga sing kejangkit wabah DBD, enyong wis njaluk Tim kesehatan Puskesmas Bantarkawung go ngalakukna foging maring umah-umah warga," jare kaji giarto.

Ahmad Faijin selaku lurah Bangbayang ya melu ngomong, kasus DBD sing nyerang wargane aku kuwe ana ning dukuh bangbayang lor jumlaeh ana 4 wong diantarane Arina (5), Aditya(5) karo Kaysa (5). " Nang gone aku tah nyerange maring bocah cilik tok, tapi aku juga wis laporan nang camate karo kepala puskesmas Bantarkawung eben ana penanganan," ujare deweke.

Jarene dr Agung sing dadi kepala Puskesmas Bantarkawung, foging kuwe sebenere dudu solusi siji-sijine, tapi peran masyarakate sing dibutuhna nganggo mutusna rante uripe lemud  aedes aegypti carane ya 3 M (mbuang, ngubur karo mbakar wadah sing bisa go ngendog/nganggremi ato go ternak lemud). Percuma yen difoging yen gentonge, kolame, trus barang botheke ora dibersihi.

"Soale foging kuwe mung mateni lemud sing mabur tok, sementara jentike ora bisa mati. Nah tutugan foging jentike dadi lemud maning sing anyar trus nyokot menungsa maning, ya pada bae goroh raah" jarene dokere.

Camat Bantarkawung, Gunarto MSi nambaih, deweke selaku sing duwe wilayah kecamatan Bantarkawung langsung ngumpulna wong-wong puskesmas karo lurah-lurah go rakoor nang ruangan kerjane. Hasile Tim puskesmas siap ngecek nang umah-umah warga karo foging. " Enyong sengaja nganakna rakoor kiye nganggo golet solusi penangane kepiben kirang ora membet maring desa liane," ujare camate.

Camate juga njaluk maring lurah-lurah, mbok ana kasus sing pada... gagian laporan eben cepet ditangani. "trus go masyarakat sing ngarasa atawa gejala mirip DBD, cepetan priksa nang dokter ben ngarti kenang apa?," tutup camate. (Rayhan)

Sabtu, 06 Februari 2016

MAN 02 Brebes nganakna Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja karo bahayane Narkoba


Bumiayu - Awale tah prihatin maring pergaulane bocah enom saiki sing ngawatirna, MAN 02 Brebes sing nang Laren nganakna penyuluhan kesehatan bocah enom karo bahaya narkoba, sabtu 06 februari 2016.

Acara sing di laksanakna nang gedung Torekot dekene MAN 02 Brebes kwe rahate pol, soale ratusan bocah sekolah sing teka pada penasaran karo materi sing disampekna nara sumber. dadineng ratusan bocah sekolah sing pada teka, takon sing angel-angel secara bergantian karo nara sumber sing nang ngarep.

"Kami heran kenapa yang selalu dikambing hitamkan itu kenakalan remaja terus?, padahal orang dewasa/tua juga banyak lebih nakal," petikan pertanyaan dari salah seorang peserta.

Kepala Sekolah melalui Waka kesiswaan Asikin SPd mengatakan, penyuluhan kesehatan reproduksi Remaja dan bahaya Narkoba memang sangat perlu dilakukan di kalangan pelajar, Karena pelajar merupakan generasi penerus sebuah bangsa yang perlu diselamatkan dari prilaku yang menyimpang.

"Mulanya kami prihatin dengan pergaulan remaja sekarang yang sudah kebablasan baik urusan sex  maupun penyalah gunaan Narkoba. Kemudian kita berinisiatif menggelar acara ini sebagai langkah preventif dari kehancuran moral yang mengancam generasi bangsa," ujar Asikin.

Terlebih lagi, tambahnya, MAN 02 Brebes ini merupakan sekolah lanjutan atas yang berbasis agama, sehingga meluruskan serta mengingatkan generasi penerus bangsa itu sudah menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan.

"Upaya seperti ini sudah menjadi kewajiban kami sebagai sekolah yang berbasis agama dan semoga saja kegiatan ini mampu mencegah kekhawatiran kami akan bebasnya pergaulan remaja sekarang," pungkasnya. (Fahmi yoga)

Jumat, 05 Februari 2016

Bapane karo anake pan rebutan suara nang Pilkades

Bantarkawung - Meskipun berstatus Bapak dan anak, namun kedua balon kades ini akan siap bersaing ketat pada pilkades bulan april 2016 mendatang. kedua balon kades tersebut adalah Nurhadi dan Eti Fatmawati, mereka berdua merupakan balon kades di desa Tambakserang kecamatan Bantarkawung.

" Kami sudah sepakat mencalonkan diri untuk menjadi balon kades di desa tambakserang, karena sesuai aturannya bahwa balon/calon kades minimal 2 orang," ujar Nurhadi.

Eti Fatmawati yang merupakan lawan satu-satunya bagi Nurhadi membantah jika pencalonan dirinya itu hanya sekedar pelengkap saja. Dirinya menyatakan akan berjuang sekuat tenaga untuk mengalahkan dalam perolehan suara pada pilakades mendatang.

" Pencalonan sayapun bukan hanya sekedar memenui syarat saja, tetapi saya serius akan mengalahkan Bapak saya di pilkades mendatang," imbuh Eti.

Camat Bantarkawung, Gunarto MSi menerangkan, Memang saat ini belum ada aturan yang melarang bahwa balon ataupun calon kades yang memiliki hubungan keluarga itu tidak boleh nyalon bersamaan dalam satu desa. " Dan itu Syah-syah saja, nah yang tidak diperbolehkan itu, jika ada panitia yang memiliki hubungan keluarga dengan calon kades baik hubungan keatas, kebawah ataupun kesamping. "terang camat.

Camat menambahkan, pihaknya telah berusaha melakukan langkah preventif berupa keliling kedesa-desa yang akan menggelar pilkades guna memberikan masukan ataupun saran kepada panitia dan bakal calon kades yang akan bersaing. " Kami juga mengingatkan panitia agar selalu bersikap netral dan bekerja secara profesional sesuai tahapan yang ada. Upaya ini agar pelaksanaan pilkades bisa kondusif, aman dan lancar sesuai harapan kita bersama," tutup camat. (Rayhan)