Jumat, 31 Juli 2015

Situs Buton (Bumiayu Tonjong) banyak ditemukan benda purba

M Wildan dan Karsono saat memperlihatklan benda-benda purba
Bumiayu - Sejumlah bukti-bukti kehidupan pada masa purba kala, satu demi satu mulai tersingkap di Situs Buton (Bumiayu_Tonjong), hal ini tersingkap dengan ditemukannya sejumlah fosil-fosil hewan purba baik hewan laut maupun hewan darat disepanjang Sungai Petujah, Glagah, Bodas, Cisaat, Gintung dan Jambe serta sejumlah aliran sungai yang ada diwilayah Brebes Selatan.

Bermula dari sebuah hobby mengumpulkan benda-benda unik dan langka Karsono (47) warga RT 02 Rw 04 desa Dukuturi kecamatan Bumiayu ini kerap berburu barang-barang langka dengan menyusuri hutan dan pinggiran aliran sungai yang ada di wilayah Brebes Selatan. Ternyata usaha yang dilakoninya selama 2 tahun terakhir ini membuahkan hasil, sejumlah penemuan benda-benda purba kala ia kumpulkan.

" Saat ini sudah lebih dari belasan jenis fosil binatang purba yang saya kumpulkan meskipun tidak utuh, mulai dari fosil rahang gajah, bison, rusa, babi, kudanil, kumpulan binatang laut,  gigi dan tulang binatang karnivora dan herbivora serta benda-benda purba lainnya," kata Karsono.

Menurutnya, Setiap benda yang ia temukan ia selalu konsultasikan kepada para ilmuan ataupun mahasiswa yang ahli dibidangnya dan saat ini dia mengakui diminta untuk mencari peninggalan manusia purba guna kepentingan ilmu pengetahuan. Karena di Situs Buton ini di yakini memiliki nilai sejarah yang sangat besar dan ini perlu pengkajian yang mendalam.

" Ada seorang dosen arkeologi yang menyatakan bahwa situs Buton dulunya adalah sebuah lautan, karena adanya proses tektonik sehingga berubah menjadi daratan dan itu dibuktikan dengan banyaknya ditemukan fosil binatang laut di kawasan ini. Selain itu, dosen itu juga mengatakan Bumiayu perlu ada musium sendiri untuk koleksi benda-benda sejarah," paparnya.

M Wildan Fadillah seorang Mahasiswa Geologi dari Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta menyatakan, sudah saatnya Bumiayu atau wilayah selatan memiliki musium sendiri guna menampung hasil temuan benda-benda sejarah.  Pasalnya selama ini banyak penemuan benda-benda purbakala yang ditemukan warga atau para ilmuan itu akhirnya tidak kembali lagi ke Bumiayu dan sering tersimpan di Bandung atau musium lainnya.

"Jika saja disini ada musium sendiri, tentunya ini akan berharga untuk perkembangan ilmu pengetahuan bagi generasi mendatang. Tentunya itu juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi kabupaten Brebes, khususnya Bumiayu untuk menjadi destinasi wisata ilmu pengetahuan," ungkap Wildan.

Oleh karena itu ia berharap adanya perhatian pemerintah dalam hal ini dan kesadaran masyarakat untuk sama-sama menjaga serta melestarikan semua peninggalan yang berharga ini. " Saya cuma berpesan kepada masyarakat selatan jika menemukan benda-benda semacam itu, mohon disimpan dengan baik  atau bisa diserahkan kepada kami untuk diteliti, karana itu merupakan suatu potensi alam yang sangat bagus untuk menjadi alasan wisata di wilayah selatan ini," tuturnya.

2 tempat usaha dibobol maling dalam semalem

Tonjong - Sunggguh sangat ironis, dua tempat usaha yang ada didepan kawasan kantor Markas Polisi Sektor (Mapolsek) bisa kebobolan kawanan maling dalam semalam. Kedua tempat usaha tersebut yakni sebuah dealer sepeda motor Harry Motor dan Primkopabri sebuah koperasi simpan pinjam yang berada di jalan Linggapura atau depan Mapolsek Tonjong.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan, peristiwa pembobolan kali pertama diketahui oleh Hermanto salah seorang office boy dealer, jumat (31juli 2015) sekira 06.00 wib. Saat itu dirinya masuk ke dealer dan mendapati ruangan yang berantakan serta kondisi ruangan yang menyala.

" Saat pertama masuk ruangan, saya merasa ada yang tidak beres, karena kondisinya berantakan dan terang benerang, padahal seingat saya sebelum meninggalkan dealer sejumlah lampu sudah dipadamkan," Ujar Herman.

Melihat kondisi tersebut, ia langsung keluar dan melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Tonjong yang tepat berada didepan dealer. Polisi yang mendapat laporan tersebut, langsung menuju tempat kejadian dan melakukan olah TKP.

Dari hasil olah TKP itu, polisi mendapati lobang angin disamping sebelah kanan dealer yang jebol dan laci meja kantor dalam keadaan berantakan. Beberapa unit kendaraan display juga rusak. Kemudian Jok motor dalam kondisi terlepas dan diletakan di lantai. Sementara brangkas berisi surat tanda nomor kendaraan dan BPKB berhasil dibawa pelaku.

Peristiwa serupa juga terjadi di kantor Primkopabri yang bersebelahan dengan dealer sepeda motor Harry Motor. Para pelaku berhasil masuk ke kantor Primkopabri dengan menjebol tembok  belakang sebelah kanan yang merupakan mushola kantor tersebut.

Diketahui sebuah unit ganset, 1 tabung gas 3 kilogram, dan satu unit televisi berhasil hilang digondol pelaku. Namun brangkas berisi surat-surat berharga tidak empat tersentuh pelaku.

Kapolres Brebes Melalui Kapolsek Tonjong AKP Achmad Dofari membenarkan adanya dua pembobolan yang terjadi diwilayah kerjanya. Saat ini pihaknya tengah menyelediki kasus pembobolan dua tempat usaha tersebut dan mengamankan beberapa barang bukti serta meminta keterangan para saksi. " Kami akan selidiki kasus ini dan akan meningkatkan patroli malam guna upaya pencegahan. Akibat kejadian pembobolan tersebut kerugiannya ditaksir mencapai puluhan juta rupiah," tutup Dofari. (D)

Kamis, 30 Juli 2015

PDAM Droping air untuk warga


Tonjong - Lantaran suplai air yang tidak lancar dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) ke pelanggan, sejumlah pelanggan PDAM unit Tonjong meminta adanya diskon dalam pembayaran rekening air mereka. Pasalnya masyarakat merasa telah dirugikan karena tidak mendapat suplai air dengan lancar setiap hari.

"Kami sih mau-mua saja bayar sesuai tagihan, namun sudah dua minggu lebih suplai air dari PDAM sering catcet alias tidak lancar dan sering digilir. Begitu kami datang kekantor PDAM jawabannya sedang ada kerusakan dan dalam waktu dekat segera diperbaiki," ujar Syamsul tirukan jawaban petugas PDAM.

Syamsul dan pelanggan lainnya merasa kinerja PDAM kurang maksimal, karena bagaimana tidak, kerusan pada sumur dalam itu terjadi sejak jumat lalu dan hingga kini juga belum ada perbaikan. Selain itu, PDAM juga harus tegas terhadap warga yang seenaknya mengambil air pada jaringan, karena hal ini yang membuat suplai air menjadi terganggu.

" Saya melihat sendiri dimana banyak warga yang ada dikawasan sumber yang mengalirkan air seenaknya saja dari Hidran Umum (HI) ke rumah-rumah mereka tanpa adanya pembatasan dan ini jelas sangat merugikan kami sebagai pelanggan resmi PDAM. Kami yang pelanggan resmi malah mendapatkan air hanya sedikit, sementara mereka yang bayarnya kolektif  malah bebas memperoleh air tanpa adanya pembatasan, INI..tidak adil..," ucapnya kesal.

Kepala PDAM Unit Tonjong Anis Syafarudin mengakui telah terjadi gangguan pelayanan air bersih untuk pelanggan di wilayah Kecamatan Tonjong sejak Jumat pekan lalu. Menyikapi keluhan para pelanggan tersebut, pihak PDAM unit Tonjong telah berupaya melakukan droping air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan dengan menggunakan mobil tangki.

" Setiap harinya kami droping air bersih kewarga di dua desa (Tonjong dan Linggapura) sebanyak 6 - 7 tangki dan kadang lebih, hal ini sebagai upaya kami dalam mengatasi keluhan pelanggan hingga sampai kami bisa memperbaiki kerusakan yang ada," kata Anis.

Menurut anis, dirinya optimis kebutuhan air bersih di wilayah kerjanya ini bisa tercukupi dengan baik setelah upaya pemisahan jaringan di tuk kaligiri segera terealisir dengan cepat. DED pemisahan jaringan pipa transmisi sudah diajukan ke Provinsi dan rencannya tahun depan akan segera direalisasikan.

" Guna kelancaran, kami akan melakukan pendekatan dengan warga di kecamatan Sirampog agar mau bekerjasama dan bijak dalam menggunakan air. Selain itu kami juga akan membujuk mereka para warga yang menggunakan HU agar mau menjadi pelanggan PDAM, Semoga saja upaya kami bisa berjalan dengan lancar dan sesuai harapan," tutup Anis.(D)

Rabu, 29 Juli 2015

Brebes Belum siap sekolah 5 hari seminggu

Ilustrasi anak sekolah
Tonjong - Kabupaten Brebes masih belum siap untuk menerapkan gagasan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang mewacanakan jam sekolah hanya dilaksanakan selama lima hari dalam seminggu.

" Hal ini masih perlu pertimbangan yang mantang dan gagasan ini belum siap diterapkan di kabupaten Brebes. Karena banyak kajian mendalam dari masyarakat dimana jika gagasan ini diterapkan akan menambah cost dalam pendidikan," kata Kepala dinas pendidikan kabupaten Brebes Dr Tahroni seusai kegiatan halal bi halal di kecamatan Tonjong, Rabu (29 Juli 2015).

Menurutnya, kabupaten Brebes bukannya menolak tetapi masih merasa belum siap saja untuk menerapkan jam sekolah hanya dilaksanakan selama lima hari dalam seminggu. Sehingga kabupaten Brebes masih menerapkan jam sekolah selama enam hari dalam seminggu.

" Bukan hanya kabupaten Brebes saja, tetapi dikabupaten Batang juga belum siap melaksakan gagasan Gubernur ini," ujar Tahroni.

Tahroni juga menyatakan bahwa keberadaan MOS (Masa Orientasi Siswa) ini masih sangat dibutuhkan, karena bagaimanapun kegiatan ini sebagai upaya pengenalan siswa baru terhadap lingkungan disekolahnya.
Sesuai dengan namanya, tujuan MOS memang seharusnya adalah untuk orientasi bagi para siswa baru.

" Sejauh ini kami terus pantau semua sekolah yang ada di lingkungan dinas pendidikan kabupaten Brebes agar kegiatan MOS tidak harus dengan perploncoan dalam bentuk apa pun," tegasnya.

Secara terpisah Rusman Anggota DPRD Provinsi Jateng mengakui bahwa sejauh ini pemberlakuan uji coba program lima hari sekolah pada tahun ajaran 2015/2016 ini belum pernah dibahas dengan komisi E DPRD Jateng yang membidangi masalah Pendidikan.

"Keluarnya surat edaran Gubernur itupun kami tidak tahu dan diluar kesepakatan dengan komisi E, namun setelah ini kami akan melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan guna melakukan pengkajian dari berbagai aspek," pungkas Rusman. (D)

Selasa, 28 Juli 2015

Kebutuhan guru masih 5000 lagi

Drs. Tarsono Hendri
Bumiayu - Kebutuhan guru PNS dari tahun ketahun semakin berkurang seiring dengan banyaknya guru PNS yang pensiun serta masih sedikitnya pengangkatan guru PNS baru, sehingga hal ini sangat mempengaruhi dalam kualitas dunia pendidikan itu sendiri.

" Saat ini untuk guru PNS yang ada di lingkungan UPTD Bumiayu berjumlah 310 orang dan jumlah itu akan terus berkurang seiring dengan beberapa guru yang akan purna tugas. Setiap tahun rata-rata untuk guru PNS yang purna tugas berkisar antara 20-25 orang dan ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dari banyak pihak," Ungkap Rokhim MPd selaku ketua PGRI kecamatan Bumiayu, saat kegiatan halal bihalal PGRI, Selasa (28 Juli 2015) di pendopo 2 Bumiayu.

Rokhim mengatakan, idealnya kebutuhan guru PNS untuk setiap sekolah dasar itu sekitar 8 -10 guru PNS dan di kecamatan Bumiayu ini ada sekitar 53 SDN plus 4 SD Swasta. Jumlah tersebut meliputi 6 guru kelas, 3 guru pelajaran olahraga, muatan lokal, dan olahraga serta satu guru menjabat Kepala Sekolah, namun rata-rata SD hanya ada 3-5 guru PNS saja. Kemudian jika dihitung untuk kebutuhan guru PNS agar seluruh sekolah itu memiliki guru PNS yang ideal maka harus ada 400 lebih guru PNS, namun ternyata saat ini hanya tersisa 310 orang saja dan itu belum yang dikurangi yang purna.

"Untungnya saat ini ada banyak GTT dan PTT yang sedang mengabdi di setiap SD sehingga kebutuhan tenaga pengajar masih bisa tertolong. Namun disisi lain kami juga prihatin dengan nasib mereka yang hanya dibayar Rp. 200 - 300 ribu per bulannya, padahal kinerja mereka juga sama beratnya dengan mereka yang sudah PNS serta yang sudah sertivikasi," ujar Rokhim.

PGRI meminta kepada para anggota Dewan untuk peduli terhadap nasib para PTT dan GTT yang saat ini mengabdi disetiap sekolah dasar. Pihaknya juga berharap pengangkatan K2 yang ada di lingkungan kabupaten Brebes ini lebih memfokuskan kepada kebutuhan tenaga pengajar, karena bagaimanapun ini merupakan persoalan yang perlu mendapatkan prioritas.

Ketua PGRI Kabupaten Brebes, Drs Tarsono Hendri menyatakan, kebutuhan guru PNS memang sudah menjadi kebutuhan nasional yang perlu mendapatkan perhatian serius. Di kabupaten Brebes saja, dari jumlah awal sekitar 8000 guru PNS kini hanya tersisa 6000 saja dan kekurangannya masih banyak antara 4000-5000 guru PNS lagi, sementara untuk jumlah guru yang purna dalam sebulan mencapai 50 orang.

" Jika hal ini dibiarkan, kami khawatir kekurangan  guru PNS akan menjadi bom waktu, karena pada tahun 2020 mendatang akan terjadi pensiun masal dimana banyak guru PNS yang akan purna tugas," tuturnya. (D)

d

Masyarakat berbondong-bondong bikin SKCK

Bumiayu - Sebagai salah satu persyaratan untuk melamar pekerjaan dan melanjutkan pendidikan ke jenjng yang lebih tinggi, sejumlah masyarakat berbondong-bondong mendatangi kepolisian sektor tertedekat guna mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Seperti halnya yang terjadi di Mapolsek Bumiayu, puluhan muda-mudi rela antri menunggu guna mengurus SKCK mereka. Berdasarkan pengamatan Brebesnews.co, rata-rata pemohon SKCK didominasi oleh para pemohon baru untuk keperluan melamar pekerjaan dan melanjutkan kuliah.

" Memang pemohon terbanyak didominasi mereka yang hendak bekerja dan kuliah, sementara untuk pemohon yang ingin memperpanjang SKCK hanya sedikit," Ujar Kapolsek Bumiayu AKP. Djoko WIitanto didampingi Kanit Intelkam PolsekBumiayu Aiptu Tarjono.

Menurutnya, Banyak warga mengajukan permohonan SKCK sebagai syarat untuk melamar pekerjaan dan kuliah. Prosentasenya 80 persen mereka yang hendak bekerja, 25 persen mereka yang ingin kuliah dan 5 persen mereka yang memperpanjang. Dia menyatakan bahwa, jumlah pemohon SKCK pasca lebaran tahun ini terbilang menurun dibanding tahun sebelumnya karena pada tahun lalu rata-rata pemohon pasca lebaran mencapai 70 pemohon sementara pada tahun ini hanya 35-40 pemohon saja.

"Persoalan masyarakat dalam mengurus SKCK pasca lebaran itu sebenarnya lebih didasari pada upaya mencari pekerjaan di kota besar saja, padahal jika pemerintah melakukan pemerataan lapangan pekerjaan maka perbindahan warga dari desa kekota itu tidak akan selalu terjadi setiap tahun," kata Djoko.

Jumat, 24 Juli 2015

SPBU Pasar wage Nyaris terbakar

Ilustrasi SPBU terbakar
Bumiayu - Sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bernomor 44.522 26 yang berada di kawasan pasar hewan Bumiayu atau yang lebih dikenal dengan SPBU Munggang, Jumat siang (24 juli 2015) sekira pukul 12.15 wib hampir saja ludes terbakar, jika saja satpam dan pengelola SPBU tidak segera bertindak memadamkan kobaran api dengan APAR (alat pemadam api ringan).

Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan menyebutkan, kemunculan api bermula ketika salah seorang pedagang burung dara tengah berusaha melepas tali rafia yang mengikat kandang burung itu dengan menggunakan korek tapi naas percikan api itu langsung disambar uap premium yang tengah diisi oleh mobil tangki pertamina.

" Padahal jaraknya sekitar 2 meter dari bak penampung BBM SPBU, namun karena saat itu tengah dilakukan pengisian sehingga uap premium itu menyebar," kata Ahmad Riyanto sang satpam SPBU.

Beruntung dirinya dan pengelola SPBU yang hendak sholat jumat itu langsung balik arah dan langsung mengambil Apar guna memadamkan kobaran api yang sudah setinggi 3 meter diatas bak penampungan BBM SPBU Munggang tersebut.

" Sedikitnya ada 4 tabung APAR yang kami gunakan untuk memadamkan kobaran api tersebut, Alhamdulillah tak beberapa lama api berhasil padam," ungkap Riyanto.

Pihaknya menyatakan, akan lebih berhati-hati lagi dan akan melarang siapapun yang berada di sekitar SPBU agar tidak menyalakan api ataupun menyulut rokok dengan radius yang terlalu dekat. Selain itu pihaknya akan mensterilisasi kawasan SPBU saat pasaran wage selanjutnya.

" Demi keamanan bersama kami akan melarang siapapun berjualan di depan SPBU, agar kejadian serupa tidak terulang lagi," tutupnya.

Minggu, 12 Juli 2015

Pertolongan Pertama Pada STROKE

 

orang yg kena STROKE mendadak (jatuh dr WC dsB), pembuluh darah ke otak akan pecah sedikit demi sedikit. Ingat,untuk mengatasi hal ini janganlah gugup/panik.

Jika korban berada di tempat kejadian seperti dikamar mandi/ruang tidur/ruang tamu dll. JANGAN dipindah2kan ke tempat lain, karena akan percepat pecahnya pembuluh darah, dan janganlah sampai dy terjatuh lg. 

Caranya adl dengan mengeluarkan darah korban dgn menggunakan jarum yg telah dibakar/disteril yg kemudian ditusukkan ke ujung setiap jari masing2 sampai darahnya keluar± 1-2 tetes. 

Kalau darahnya tidak keluar dapat diurut sampai keluar, sesudah itu korban akan sadar setelah beberapa menit kemudian. Jika korban mulutnya miring, tariklah kedua daun telingany sampai merah dan langsung tusuk bagian bawah daun telinga dg jarum steril sampai darah keluar ± 1-2 tetes. 

Setelah korban sadar dan mulutnya sudah pulih kembali, barulah dibawa ke dokter/RS.
Biasanya orang yg terkena STROKE pembuluh darahnya akan lebih cepat pecah karena goncangan dalam perjalanan ke RS/dokter.

Orang tsb dapat tidak sadar kembali/pingsan dan biasanya akan cacat/lumpuh.
(Kita harus ingat MENGELUARKAN DARAH dari jari orang yg terkena STROKE, maka kita sudah bisa menolong orang tsb dari penyakit STROKE).

info seputar pajak

Pernah mendengar SWDKLLJ ??? coba bro2 semua perhatikan STNK kendaraan. Ketika kita membayar pajak kendaraan secara tidak langsung kita akan dikenai biaya SWDKLLJ. Trus SWDKLLJ itu apa ??? fungsinya buat apa ???

Yup, SWDKLLJ merupakan kepanjangan dari Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Nah dengan membayar SWDKLLJ setiap bayar pajak kendaraan, secara tidak langsung diri kita terdaftar ikut asuransi yang dikelola oleh perusahaan BUMN yang bernama Jasa Raharja (bukan Jaja Miharja loh hehehe…). 

Besarnya tarif SWDKLLJ tergantung dari jenis kendaraan. Untuk motor berkapasitas mesin 50 cc s.d. 250 cc akan dikenai tarif Rp35rb. Sedangkan untuk jenis sedan, jip dsb sebesar Rp143rb.

Manfaat yang diperoleh dari SWDKLLJ adalah kita mendapat perlindungan asuransi jika terjadi kecelakaan lalu lintas. Besarnya santunan yang diberikan oleh Jasa Raharja berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No 36/PMK.010/2008 dan 37/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008 yakni :

– Meninggal Dunia, sebesar Rp25 juta
– Cacat Tetap (Maksimal), sebesar Rp25 juta
– Biaya Rawat (Maksimal), sebesar Rp10 juta
– Biaya Penguburan, sebesar Rp2 juta

Bagaimana cara memperoleh santunan ???

1. Menghubungi kantor Jasa Raharja terdekat.
2. Mengisi formulir pengajuan dengan melampirkan (laporan kecelakaan dari pihak kepolisian ato pihak berwenang, surat keterangan kesehatan dari dokter yang merawat/RS, KTP/identitas korban/ahli waris korban).
3. Jika korban luka2 maka dilampirkan kuitansi biaya perawatan & pengobatan yang asli sedangkan jika meninggal dunia maka diperlukan Kartu Keluarga ato Surat Nikah.
4. Hak santunan menjadi gugur jika pengajuan lebih dari 6 bulan sejak terjadinya musibah ato tidak dilakukan penagihan dalam waktu 3 bulan sejak hak santunan disetujui oleh Jasa Raharja.

Oh ya, santunan ini diberikan tidak hanya kepada seseorang / pengemudi tetapi juga berlaku kepada para penumpang yang ikut menjadi korban kecelakaan.

Jadi jangan telat bayar pajak STNK yah. Kalo telat / belum bayar terus terjadi musibah gak bakalan dapat deh santunan dari Jasa Raharja.

Sabtu, 11 Juli 2015

Warga Blere plesterisasi bahu jalan kabupaten sepanjang 4 km

warga dukuh blere saat kerjabakti plesterisasi
Bumiayu - Meskipun siangnya telah melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan, namun semangat gotong royong warga RW 02 dukuh Blere desa Adisana kecamatan Bumiayu ini sungguh ruarbiasa. Pasalnya seusai sholat Tarawih, mereka langsung turun kejalan saling bahu membahu bergotong royong mengerjakan plesterisasi bahu jalan sepanjang 4 kilometer.

Ketua RW 02 dukuh Blere, Agus Riyanto mengatakan, plesterisasi bahu jalan kabupaten ini murni dari swadaya masyarakat dan dari dana kas tiap RT yang ada di lingkungan RW 02 dukuh Blere serta didukung oleh pengurus peduli lingkungan. Untuk bentuk swadaya masyarakat berupa semen yang diperoleh dari warga yang rumahnya berada di sisi jalan, kemudian dana kas tiap RT digunakan untuk pembelian pasir, sementara untuk tukang dan tenaga dari semua warga.

Menurutnya, munculnya ide Plesterisasi ini karena kesadaran warga yang ingin melihat lingkungannya bersih nyaman dan rapi. Kerja bakti yang sudah berlangsung sejak seminggu yang lalu atau tepatnya sejak 3 juli 2015, saat ini pengerjaannya sudah sejauh 1 kilometer lebih dan diperkirakan sebelum lebaran ini akan terselesaikan.

" Kami sangat bangga dengan masyarakat yang ada di RW 02 ini, pasalnya semua warga turutserta dalam kerja bakti meskipun dilaksanakan setelah sholat tarawih. Bagi mereka yang tidak ikut akan memberikan uang ganti tanpa diminta dan aneka makanan untuk yang bekerja," ujar Agus.

M Khusaeri selaku koordinator pengurus peduli lingkungan (PPL) dukuh Blere menambahkan, kerjabakti plesterisasi bahu jalan kabupaten ini merupakan bagian dari sederatan program yang dilaksanakan PPL bersama ketua  RW 02 Blere desa Adisana guna menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, asri dan nyaman. Sebelum ini PPL telah membuat 4 poskampling yang ditempatkan dimasing-masing RT, kemudian program pengolahan sampah dengan membuat sebanyak 13 unit bak sampah permanen berikut seorang petugas pemungut sampah.

" Upaya itu ternyata disambut baik oleh masyarakat, karena mereka merasa terbantu hanya dengan membayar Rp 3000 untuk biaya pemungutan sampah," katanya.

Selain itu, PPL juga telah melaksanakan program pemugaran rumah secara swadaya dan sudah ada 2 orang yang telah dipugar rumahnya menjadi rumah yang layak huni. Untuk program pemugaran rumah ini ditujukan khusus bagi keluarga/warga miskin yang tidak sanggup membetulkan rumahnya. " Bagi calon warga yang ingin dipugar rumahnya, dia harus memiliki lahan sendiri bukan ngontrak/nyewa dan ada sedikit material. Hal ini agar upaya penggalangan dan pengadaan dananyapun tidak terlalu tinggi serta kita mampu membangunnya," tutup Khusaeri.

SDN Kalierang 02 Bumiayu, Bagikan 200 paket zakat fitrah

Kepala SDN Kalierang 02 Bumiayu, Arifin SPd saat menyerahkan zakat fitrah kepada warga miskin
Bumiayu - Sebanyak 200 bungkus beras Zakat fitrah yang dihimpun dari siswa-siswi SDN Kalierang 02 Bumiayu, Sabtu (11 Juli 2015) dibagikan kepada 57 anak kurang mampu dan 143 warga miskin disekitar sekolah.

Penyerahan dilakukan secara langsun oleh kepala SDN Kalierang 02 Bumiayu, Arifin Spd kepada para penerima zakat yakni murid kurang dan warga miskin dihalaman sekolah.

Arifin mengatakan, pembagian zakat fitrah kepada murid kurang mampu dan warga miskin disekitar sekolah merupakan sebuah agenda tahunan yang di laksanakan setiap jelang liburan lebaran.
Upaya ini sebagai bentuk kepedulian sekolah terhadap warga yang kurang mampu, guna mengurangi kebutuhan masyarakat menjelang lebaran.

" Alhamdulillah setiap tahun , kami selalu melaksanakan pembagian zakat fitrah semacam ini untuk warga miskin. Langkah ini sebagai pembelajar untuk murid kami agar tertanam diri mereka jiwa berbagi dan kepedulian terhadap sesama," ujar Arifin.

Selain itu, lanjut Arifin, sekolah juga menggelar kegiatan pesantren kilat selama 3 hari sejak tanggal 9-11 juli 2015 yang diikuti oleh seluruh murid SDN Kalierang 02 Bumiayu.

 " Sebenarnya murid kami berjumlah 225 anak, namun karena ada anak yang non muslimnya jadi yang ikut tidak semuanya hanya 200 anak saja," tutup Arifin.

Rabu, 08 Juli 2015

Harga kebutuhan di pasar induk Bumiayu lebih murah ketimbang pasar lain di Brebes

Bumiayu - Guna memantau perkembangan harga komoditas pangan strategis menjelang hari raya Idzul Fitri 2015 tepatnya memasuki H-9 ini, kantor ketahanan pangan Brebes bersama disperindag, dinkes, Bulog, dinas peternakan dan beberapa dinas terkait kembali melakukan sidak, Rabu siang (08 juli 2015) dipasar induk Bumiayu.

Hilal Bastomi pimpinan sidak mengatakan, langkah ini merupakan tindak lanjut dari sidak terdahulu guna pemantauan intensif terhadap perkembangan harga komoditas pangan strategis menjelang hari raya, apakah naik atau turun atau stabil dan apakah pasokanya aman atau mengkhawatirkan. Upaya pemantauan ini bukan hanya dilakukan dipasar induk Bumiayu saja, melainkan di 6 pasar milik pemkab brebes lainnya.

" Beberapa pasar yang kami lakukan pemantauan diantaranya, pasar ketanggungan, pasar bawang sengon, pasar Banjarharjo, pasar induk Brebes, pasar bawang klampok dan pasar induk bumiayu," ujar Hilal.

Menurutnya, dari hasil pemantauan tersebut untuk harga sejumlah kebutuhan pokok masih relatif terbilang stabil bahkan ada beberapa yang malah turun. Kemudian untuk stok kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, cabai, bawang, daging dan telur masih masuk zona aman dan masyarakat tak perlu khawatir.

" Sebenarnya untuk harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar induk Bumiayu ini, bisa dibilang lebih murah dibandingkan dengan pasar tradisional lainnya yang ada di kabupaten Brebes. Buktinya saya beli daging kambing disini cuma Rp 90.000/kilogram, padahal di Brebes harganya sudah Rp.120.000 dan harga daging ayam disini hanya Rp.28.000 sementara di Brebes sudah Rp.32.000/kilogram,"papar Hilal.

Kepala pasar Induk Bumiayu, Purwati menyatakan perkembangan harga untuk sejumlah harga kebutuhan pokok memang ada yang turun dan adapula yang naik. Untuk harga kebutuhan yang mengalami penurunan yakni bawang merah dari harga Rp. 18.000/kilogram menjadi 16.000/kilogram, sementara untuk harga kebutuhan yang mengalami kenaikan diantaranya Cabai merah kriting dan biasa dari harga Rp.20.000/kilogram kini menjadi Rp 30.000/kilogram, kemudian untuk harga cabai rawit dari Rp.25.000/kilogram menjadi Rp.35.000/kilogram.

" Selanjutnya untuk harga sejumlah kebutuhan pokok lainnya masih terbilang stabil dan aman, insya Allloh pasokan kebutuhan untuk 10 hari terakhir dan pasca lebaran masih mencukupi dan tidak ada kekhawatiran," tutup purwati.

Senin, 06 Juli 2015

Ratusan hektar Sawah di desa Wanoja Salem gagal panen

Ilusrasi
Salem - Menjelang lebaran 2015 ini masyarakat desa Wanoja kecamatan Salem menjerit, lantaran ratusan hektar tanaman padi yang mereka andalkan mengalami puso/gagal panen pada musim panen raya kali ini. Padahal hasil panen raya itu sedianya dapat mencukupi kebutuhan mereka menjelang lebaran tahun 2015 ini, tetapi harapan itu kini kandas sudah.

Sunandar (60) warga dukuh kandayakan RT 01/01 yang merupakan salah seorang petani mengatakan, para petani hingga saat ini masih binggung dan heran dengan fenomena itu pasalnya pertumbuhan tanaman padinya terbilang normal dan bagus, mulai dari saat tumbuh, saat mekar hingga saat menguning sangat menjanjikan, namun saat dipanen ternyata tanaman padinya tak berisi beras.

" Hasil panen biasanya kami jadikan sumbermakanan kami selama ini dan akan diandalan untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran tahun ini," tutur Sunandar.

Hal senada juga dikatakan, Tajudin (55) warga RT 03/06 yang juga petani bahwa, biasanya dalam setiap hektar mampu menghasilkan 2,5 - 3 Ton gabah tetapi kali ini untuk 1 hektarnya cuma menghasilkan 1 kwintal bahkan ada yang tidak ada sama sekali.

" Kami tidak tahu apa yang terjadi hingga kasus puso bisa terjadi sedemikian dahsyatnya dan kami heran kenapa tidak ada identifikasi dari penyuluh pertanian salem, apakah yang menyerang tanaman padi kami serta bagaimana penanganannya," ungkap Tajudin.

Kepala desa Wanoja Salyo Pranoto MH menyatakan, Untuk areal pesawahan didesa wanoja kurang lebih seluas 190 hektar dan dari 1600 kepala keluarga hampir 100 persen warganya merupakan petani meskipun luas sawah yang mereka miliki bervariatif, namun hasil pertanian sawah mereka menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Melihat fenomena ini banyak petani yang tidak memanen tanaman padinya dan lebih memilih langsung membakar sawah mereka.

Salyo menyayangkan pihak BPP Salem yang hingga kini belum juga bertindak terkait kasus puso yang melanda areal pertanian didesa Wanoja dan kurang melakukan penyuluhan di desanya. Para petani di desa Wanoja sangat berharap ada upaya yang dilakukan pihak BPP Salem guna memecahkan persolaan ini. " Untungnya kami punya lumbung pangan desa, sehingga para petani disini pada masa tanam dulu pinjam bibit di lumbung dan karena gagal panen sehinggga mereka belum bisa bayar hutang mereka," papar Salyo.

Berdasarkan pantauan dilapangan, fenomena padi tak berisi ternyata sudah terjadi sejak 2011 lalu dan hal ini diakui oleh kades Pasir panjang, dimana dari 50 hektar areal peswahan didesanya hampir 10 persen gagal panen. Hal serupa juga terjadi di desa Ganggawang, desa Banjaran dan beberapa desa lainnya.

Jumat, 03 Juli 2015

Dishubkominfo Brebes cek kelaikan bus jelang arus mudik

Bumiayu - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Brebes melakukan pengecekan kelaikan kondisi angkutan umum khususnya bus guna menghadapi arus mudik dan balik Lebaran, Jumat sore (02 Juli 2015).

Pengecekan kelaikan kondisi Bus yang dilaksanakan di terminal Bumiayu ini dipimpin langsung oleh kadishubkominfo Brebes, Mayang Sri Herbimo dan anggota polisi serta TNI.

Menurut dia, pengecekan kelaikan armada angkutan umum yang digunakan untuk melayani penumpang pada arus mudik dan balik menjadi salah satu prioritas karena berkaitan dengan keselamatan para penumpang. Pihaknya akan terus melakukan pengecekan kelaikan armada angkutan umum, terutama bus menjelang arus mudik dan balik lebaran 2015.

" Dalam pengecekan ini jika ditemukan adanya angkutan umum yang tidak laik jalan akan kami minta untuk melakukan pembenahan karena membahayakan keselamatan penumpang dan jika laik jalan maka kami akan pasang stiker tanda laik jalan," kata Mayang.

Dirinya menghimbau kepada masyarakat dan para calon penumpang untuk menggunakan bus yang telah terpasang stiker laik jalan saja, karena sudah dilakukan pengecekan kelaikan jalan.

" Jadi untuk armada bus yang belum terpasang stiker laik jalannya, berarti armada itu tidak lolos dan masih kurang memenuhi standar keselamatan," tutup mayang.

Mahasiswa gelar baksos untuk warga kembeng kutamendala Tonjong

Bumiayu - Sejumlah Mahasiswa dari Universitas Peradaban Bumiayu yang mengatasnamakan KURMA (kita untuk ramadhan) melakukan bakti sosial dengan membagikan paket sembako dan pakaian layak pakai kepada warga dusun kembeng wadasgumantung desa Kutamendala kecamatan Tonjong, Jumat (02 Juli 2015).

Kegiatan yang diprakarsai oleh BEM Fakultas Ekonomi dan BEM Fakultas Pendidikan ini berlangsung dari jam 09.30-11.30 WIB.

Goni selaku kooordinator aksi mengatakan bahwa, aksi yang mereka lakukan ini murni kegiatan bakti sosial, tidak ada tendensi apapun selain bertujuan untuk berbagi rizki dan sebagi wujud kepedulian terhadap sesama yang kurang mampu. Sembako dan pakaian layak pakai yang mereka bagikan kepada warga kembeng wadasgumantung desa Kutamendala ini merupakan hasil penggalangan dari para mahasiswa universitas peradaban bumiayu.

"Alhamdulillah terkumpul sebanyak  50 kantong beras dan 8 karung pakaian layak pakai. Kemudian kami langsung distribusikan untuk mereka warga yang kurang mampu," ujar Goni.

Ditambahkan Presiden BEM Universitas Peradaban Bumiayu, Aditya gagah wicaksono bahwa, selain hal tersebut mahasiswa juga dibiasakan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar mengingat tri dharma perguruan tinggi yang salah satunya adalah pengabdian masyarakat.
Mahasiswa dituntut peka terhadap masyarakat sekitar dan membantu pemerintah untuk mengentaskan permasalahan kesejahteraan.

" Insya alloh kedepan akan ada kegiatan yg berkelanjutan disamping membagikan baksos ini," imbuh gagah.

Sementara itu, Fulan selaku Ketua RT 1 dusun kembeng wadasgumantung menyatakan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan Mahasiswa yang telah peduli terhadap warganya. " Terima kasih sudah memberikan kepada kami semoga bermanfaat," tuturnya.

Pemkab Brebes bagikan paket sembako dan zakat PNS

Bumiayu - Guna meringankan beban masyarakat kurang mampu selama bulan ramadhan 1436 H ini, pemerintah kabupaten Brebes membagikan sebanyak 800 paket sembako dan zakat dari Badan Amil Zakat (BAZ) Brebes untuk masyarakat kecamatan Tonjong, Jumat (03 Juli 2015) di halaman SDN 01 Tonjong.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE mengatakan, bantuan paket sembako dari Pemkab Brebes ini terdiri dari 4 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, minyak goreng 240 mililiter dan 1 pak teh untuk warga kurang mampu di 14 desa di Kecamatan Tonjong, tiap desa 50 orang, sementara untuk  zakatnya setiap desa mendapatkan alokasi untuk 20 orang dengan besaran Rp 100 ribu per orang.

 “Meskipun nilainya kecil, tapi mudah-mudahan bisa menjadi besar manfaatnya,” tutur Idza.

Menurut Bupati, Potensi zakat Kabupaten Brebes, lanjutnya, sebenarnya sangat tinggi. Sampai akhir Mei 2015 terkumpul zakar sebesar Rp 1.188.732.000,-. Angka tersebut, mayoritas berasal dari para PNS se Kabupaten Brebes.

“Animo masyarakat menyalurkan Zakat di Baznas masih sangat rendah, karena berbagai macam alasan. Coba kalau semuanya mempercayai Baznas tentu masyarakat miskin yang menerima lebih banyak yang terjangkau,” tutup Bupati.

Bupati Sidak Pasar Induk Bumiayu

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE
Bumiayu - Ada yang berbeda  di pasar induk Bumiayu, pasalnya Jumat pagi (03 Juli 2015) rombongan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Brebes dan Dinas Pertenakan Brebes serta Dinas Kesehatan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna meninjau perputaran harga sejumlah bahan kebutuhan pokok.

Dari hasil sidak yang berlangsung selama satu jam ini, diketaui untuk harga sejumlah bahan kebutuhan pokok, masih stabil dan belum ada kenaikan harga yang cukup signifikan. Selain itu sejumlah bahan makanan setengah jadipun dilakukan tes, apakah mengandung bahan berbahaya atau tidak dan hasilnya semua nihil serta layak konsumsi.

" Kami melakukan sidak ini guna memantau secara langsung bagaimana perkembangan harga di pasar-pasar tradisional dan pasokannya apakah aman atau tidak," ujar Idza seusai sidak.

Dirinya menyatakan, pasokan untuk sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar induk Bumiayu ini sudah cukup aman, sehingga selama ramadahan hingga lebaran nanti kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.

Ditambahkan Kepala Disperindag Brebes, Drs Zainudin Msi bahwa, upaya ini bukan hanya dilakukan dipasar induk Bumiayu saja tetapi upaya ini telah dan akan dilakukan di sejumlah pasar tradisional lainnya di kabupaten Brebes hingga Lebaran nanti.

"Sidak dan pengawasan akan terus kami lakukan di semua pasar, untuk memastikan kecukupan dan juga keamanan bagi masyarakat atas bahan kebutuhan pokok dan juga lainnya," tutup Zainudin.

Rabu, 01 Juli 2015

Bulan puasa semangat penyadap meningkat

Darto Asper Bantarkawung
Bumiayu - Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bantarkawung KPH Pekalongan Barat menyatakan, untuk perolehan getah selama bulan ramadhan 1346 H telah mengalami peningkatan yang cukup bagus dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

" Kami akui selama bulan puasa ini perolehan getah pinus mengalami peningkatan, dimana pada bulan biasanya sekitar 100 TON saja namun pada bulan puasa ini meningkat menjadi 140 TON," kata Darto selaku kepala BKPH/Asper Bantarkawung, Rabu (01 juli 2015).

Menurut Darto, peningkatan perolehan getah ini dipengaruhi oleh cuaca dan tingginya kebutuhan masyarakat selama bulan ramadhan serta menjelang lebaran. Sehingga para penyadap sangat antusias untuk menyadap dan berlomba memperoleh hasil sadapan sebanyak-banyaknya.

Saat ini untuk target perolehan getah untuk BKPH Bantarkawung sekitar 3.086, 351 TON dari luas hutan sekitar  6.025 hektar dengan jumlah pohon sadapan sebanyak 953.154 tegakan. Dari jumlah target tersebut, pihaknya menyatakan telah memperoleh sekitar 40,20 persen dan sampai lebaran nanti diperkirakan akan mencapai 50 persen lebih.

" Kami sangat optimis perolehan getah pinus kami akan meningkat dan memenuhi target, mengingat musim yang mendukung dan kebutuhan para penyadap meningkat. Hal ini akan sangat berdampak pada perolehan getah pinus," ujar Darto.

Dirinya menyatakan, dari lima RPH yang ada di naungan BKPH Bantarkawung yakni RPH Cikuning, Tambakserang, Telaga, Banjarsari dan Kalinusu, hanya baru satu RPH yang telah memperoleh target yakni RPH Banjarsari. Dimana untuk RPH Banjarsari dari target 644,612 Ton getah pinus, kini telah mencapai 50,6 persen atau 326,212 Ton.

" Keberhasilan dari RPH Banjarsari ini tidak terlepas dari upaya pembinaan yang selalu rutin dilaksanakan terhadap para penyadap yang ada," tutupnya. (D)