Bumiayu - Menindak lanjuti pemberitaan soal molornya penetapan 
direktur PDAM Brebes oleh Bupati Brebes, membuat sejumlah pelanggan PDAM
 yang berada di wilayah selatanpun mulai angkat bicara. Mereka 
menyayangkan tindakan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti yang kurang tegas 
dalam memutuskan dan menetapkan siapakah direktur PDAM Brebes devinitif 
itu nantinya.
Suyanto warga desa/kecamatan Bumiayu mengatakan, 
jika sudah ada calon yang dihasilkan dari seleksi uji kelayakan (fit and
 propertest), kenapa Bupati tidak segera memutuskan dan menetapkan 
sebagai direktur PDAM Brebes. Bukankah proses seleksi sudah dilaksanakan
 sesuai normatif yang ada, kenapa harus menunggu dan terus menunggu.
"
 Kami tidak peduli siapakah orangnya, yang jelas kami mengininkan PDAM 
punya direktur devinitif agar tarif PDAM di wilayah selatan tidak 
terlalu mahal, karena dengan adanya direktur devinitif akan mampu 
mengambil kebijakan akan tarif baru. Masa kita yang dekat sumber 
tarifnya mahal, gimana nich yang bener saja..," ujar Yanto yang juga 
pelanggan PDAM.
Hal senada juga diungkapkan Imam Santoso bahwa 
PDAM Brebes ini hampir 10 tahun lamanya dipegang oleh seorang Plt dan 
ini merupakan rekor yang belum terpecahkan.
Kemudian jika 
menyikapi berita Brebesnews.co edisi 22 Mei 2015 lalu bahwa Chamami itu 
terjerat masalah hutang piutang, menurut imam, itu merupakan persoalan 
pribadi. " Jangan kan sekelas chamami, sekelas Bupati atau Gubernurpun 
punya persoalan hutang piutang," kata imam yang juga mantan anggota 
dewan periode 2004-2009.
Dia menambahkan, jika chamami tetap 
dijadikan direktur PDAM Brebes maka akan ada demo dan pencabutan suplai 
air minum yang berasal dari selatan, bukankah sumber air itu adalah 
milik negara. " Jadi Bupati jangan takut dengan ancaman itu, malah jika 
tidak segera dilantik Bupati akan bermasalah," pungkas imam.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar