Jumat, 03 Juni 2016

Masyarakat Adisana belajar Quran metode BilQis ala ustad Abdul Roziq

Bumiayu - Dizaman sekarang kebanyakan orang lebih banyak meluangkan waktunya untuk membuka dan membaca serta melihat hal-hal yang kurang baik bahkan hal-hal yang tidak penting seperti melihat status orang, membulli orang lain di medsos ataupun melihat tayangangan maksiat di Youtube daripada belajar dan membaca Al Qur'an.


"Keberadaan Al Quran hanyalah menjadi pajangan/hiasan lemari saja, padahal sebaik-baiknya kamu adalah orang yang mau membaca dan mengajarkan Al Quran," Ujar Ustad Abdul Roziq saat pengajian akbar menyambut bulan suci Ramadhan 1437 H dan Hotmil Quran Santri Ash Shaff di Blere Adisana kecamatan Bumiayu.

Menurut ustad Abdul Roziq, banyak orang tua yang menginginkan anaknya agar bisa membaca Al Quran dengan baik dan benar, Syaratnya tiada lain adalah orang tuanya yang harus lebih banyak mengaji dirumah. Sehingga memori otak si anak akan tercipta, karena sering mendengarkan orang tuannya mengaji.
Persoalannya kadang orang tuanya yang juga belum bisa membaca Al Quran dengan baik dan benar, padahal syaratnya sangat mudah yakni hilangkan 2 M (Malas dan Malu).

" Mereka Malas bejalar karena disibukan dengan hal-hal yang tidak penting dan Malu belajar karena merasa sudah tua," kata ustad Roziq.

Dalam kesempatan tersebut sang ustad mengajak masyarakat yang hadir untuk belajar melafadzkan beberapa ayat Al Quran secara bersama-sama dengan metode yang ia temukan yakni dengan hitungan dan irama. Metode ini disebutnya sebagai aktifasi otak kanan dan otak kiri, dimana otak kanan bertugas untuk menyusun nada/irama dan otak kiri bertugas untuk menghitung berapa ketukan huruf yang dilafadzkan. " Dzo Dzi Dzu baDz Adzim..," ucapnya ditirukan hadirin.

Ketua panitia, Ustad Khusaeri mengatakan,  metode BilQis (Belajar ilmu al Quran praktis) ini memang sangat disenangi oleh para santri-santrinya bahkan oleh orang tua yang baru belajar, karena metode yang digunakan lebih mudah diterima dengan menggunakan hitungan dan irama.
" Siapapun yang belajar membaca al Quran dengan metode ini, Insya Alloh akan cepat bisa dan hasilnya mirip Qori terkenal. Buktinya santri-santri saya saja yang masih kecil, bisa menyerap materi yang diberikan dengan baik dan mampu mempraktekkannya," ungkap Ustad Khusaeri yang juga pengasuh pondok Ash Shaff desa Adisana.

Pengajian akbar ini memang sengaja digelar dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1437 H yang tinggal beberapa hari lagi. Diharapkan dengan pengajian seperti ini semangat umat islam dalam membaca Al Quran selama bulan suci Ramadhan bisa lebih khusu lagi, karena iramanya enak didengarkan. " Jadi bukan hanya sekedar Tadarus saja tetapi akan lebih menghayati tiap huruf dalam membaca Al Quran dan tentunya pahalanya juga akan lebih sempurna," tutupnya. (Faqih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar