Kamis, 28 Mei 2015

Pelanggan inginkan direktur devinitif, agar bisa merubah mahalnya tarif PDAM

Bumiayu - Menindak lanjuti pemberitaan soal molornya penetapan direktur PDAM Brebes oleh Bupati Brebes, membuat sejumlah pelanggan PDAM yang berada di wilayah selatanpun mulai angkat bicara. Mereka menyayangkan tindakan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti yang kurang tegas dalam memutuskan dan menetapkan siapakah direktur PDAM Brebes devinitif itu nantinya.

Suyanto warga desa/kecamatan Bumiayu mengatakan, jika sudah ada calon yang dihasilkan dari seleksi uji kelayakan (fit and propertest), kenapa Bupati tidak segera memutuskan dan menetapkan sebagai direktur PDAM Brebes. Bukankah proses seleksi sudah dilaksanakan sesuai normatif yang ada, kenapa harus menunggu dan terus menunggu.

" Kami tidak peduli siapakah orangnya, yang jelas kami mengininkan PDAM punya direktur devinitif agar tarif PDAM di wilayah selatan tidak terlalu mahal, karena dengan adanya direktur devinitif akan mampu mengambil kebijakan akan tarif baru. Masa kita yang dekat sumber tarifnya mahal, gimana nich yang bener saja..," ujar Yanto yang juga pelanggan PDAM.

Hal senada juga diungkapkan Imam Santoso bahwa PDAM Brebes ini hampir 10 tahun lamanya dipegang oleh seorang Plt dan ini merupakan rekor yang belum terpecahkan.

Kemudian jika menyikapi berita Brebesnews.co edisi 22 Mei 2015 lalu bahwa Chamami itu terjerat masalah hutang piutang, menurut imam, itu merupakan persoalan pribadi. " Jangan kan sekelas chamami, sekelas Bupati atau Gubernurpun punya persoalan hutang piutang," kata imam yang juga mantan anggota dewan periode 2004-2009.

Dia menambahkan, jika chamami tetap dijadikan direktur PDAM Brebes maka akan ada demo dan pencabutan suplai air minum yang berasal dari selatan, bukankah sumber air itu adalah milik negara. " Jadi Bupati jangan takut dengan ancaman itu, malah jika tidak segera dilantik Bupati akan bermasalah," pungkas imam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar