Selasa, 19 April 2016

Sudah sepekan Air PDAM mati

Tim Teknik PDAM Brebes sedang melakukan pengecekan tuk uleng
Bumiayu - Sudah sepekan lamanya suplay air dari perusahaan daerah air minum (PDAM) unit Bumiayu dikeluhkan oleh ratusan pelanggan yang bermukim di desa Dukuturi dan desa Bumiayu. Hampir 200an pelanggan yag ada disana mengalami krisis air bersih, karena air yang biasanya mengalir kerumah mereka kini menjadi terhenti.

" Tumpukan cucian saya sudah banyak banget pak, lantaran air dari PDAM seminggu ini tidak mengalir. Olehkarena itu saya melapor, agar secepatnya ada tanggapan dan jika ada kerusakan mohon diperbaiki segera biar airnya bisa mengalir lagi," ujar salah seorang ibu yang juga pelanggan PDAM, Selasa (19/04/2016).

Menyikapi keluhan pelanggan terkait suplay air bersih, Kepala PDAM Unit Bumiayu, Anis Syafarudin mengakui jika memang ada gangguan suplay air bersih untuk sejumlah pelanggan yang bermukim di desa Dukuturi dan dukuh kramat desa/kec Bumiayu. Setelah dilakukan pengecekan dilapangan, ternyata ada penyumbatan pipa pada jaringan air dari sumber tuk podol.

" Sehingga saat ini kami tengah melakukan perbaikan dan diharapkan nanti malam atau besok pagi airnya sudah bisa mengalir lagi kepelanggan," kata Anis.

Anis menyampaikan, pihaknya saat ini juga tengah melakukan persiapan menjelang bulan ramadhan, berupa mengoptimalkan sumber-sumber yang ada dan juga melakukan perbaikan pada jaringan-jaringan yang bocor. Upaya ini guna langkah antisipasi karena biasanya pada bulan puasa mendatang pemakaian air akan mengalami peningkatan.

Diakui memang dari 2 sumber yang saat ini mengairi para pelanggan di kecamatan Bumiayu masih belum maksimal. "Sehingga dirinya berharap sumber baru segera terrealisasi, agar pelayanan kami bisa lebih maksimal lagi," ungkapnya.

Sementara Kabag teknik PDAM Brebes, Muflikhin ST menyatakan, realisasi sumber baru yakni tuk uleng dipastikan pada awal tahun 2017 akan dilaksanakan.
Saat ini sudah dalam proses ijin SIPA ( sistem pengolahan air) dan Detaile engineering (DE).

Selanjutnya Ijin SIPA dan DE tersebut untuk melengkapi pengajuan ke Kementrian PU Pengairan.
Jika nanti sumber baru ini terrealisir, maka debitnya mampu mengairi 4 kecamatan, karena debitnya mencapai 1250 liter/detik.
" kami pekirakan pada tahun 2019 project ini akan selesai, sehingga pelayanan untuk kecamatan Bumiayu bisa 100 persen dan daerah pinggiranpun juga bisa merasakan pelayanan kami," terang Muflihin.

Pihaknya juga meminta kerjasama dan dukungan dari semua lapisan masyarakat guna terwujudnya sumber baru ini. " Kami berjanji jika tuk uleng ini terrealisir, jangan khawatir pasokan air untuk petani tidak akan terganggu. maka kami mohon bantuannya para kelompok tani dan P3A untuk upaya ini," tutup Muflihin. (D)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar