Rabu, 29 Juli 2015

Brebes Belum siap sekolah 5 hari seminggu

Ilustrasi anak sekolah
Tonjong - Kabupaten Brebes masih belum siap untuk menerapkan gagasan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang mewacanakan jam sekolah hanya dilaksanakan selama lima hari dalam seminggu.

" Hal ini masih perlu pertimbangan yang mantang dan gagasan ini belum siap diterapkan di kabupaten Brebes. Karena banyak kajian mendalam dari masyarakat dimana jika gagasan ini diterapkan akan menambah cost dalam pendidikan," kata Kepala dinas pendidikan kabupaten Brebes Dr Tahroni seusai kegiatan halal bi halal di kecamatan Tonjong, Rabu (29 Juli 2015).

Menurutnya, kabupaten Brebes bukannya menolak tetapi masih merasa belum siap saja untuk menerapkan jam sekolah hanya dilaksanakan selama lima hari dalam seminggu. Sehingga kabupaten Brebes masih menerapkan jam sekolah selama enam hari dalam seminggu.

" Bukan hanya kabupaten Brebes saja, tetapi dikabupaten Batang juga belum siap melaksakan gagasan Gubernur ini," ujar Tahroni.

Tahroni juga menyatakan bahwa keberadaan MOS (Masa Orientasi Siswa) ini masih sangat dibutuhkan, karena bagaimanapun kegiatan ini sebagai upaya pengenalan siswa baru terhadap lingkungan disekolahnya.
Sesuai dengan namanya, tujuan MOS memang seharusnya adalah untuk orientasi bagi para siswa baru.

" Sejauh ini kami terus pantau semua sekolah yang ada di lingkungan dinas pendidikan kabupaten Brebes agar kegiatan MOS tidak harus dengan perploncoan dalam bentuk apa pun," tegasnya.

Secara terpisah Rusman Anggota DPRD Provinsi Jateng mengakui bahwa sejauh ini pemberlakuan uji coba program lima hari sekolah pada tahun ajaran 2015/2016 ini belum pernah dibahas dengan komisi E DPRD Jateng yang membidangi masalah Pendidikan.

"Keluarnya surat edaran Gubernur itupun kami tidak tahu dan diluar kesepakatan dengan komisi E, namun setelah ini kami akan melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan guna melakukan pengkajian dari berbagai aspek," pungkas Rusman. (D)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar