Senin, 06 Juli 2015

Ratusan hektar Sawah di desa Wanoja Salem gagal panen

Ilusrasi
Salem - Menjelang lebaran 2015 ini masyarakat desa Wanoja kecamatan Salem menjerit, lantaran ratusan hektar tanaman padi yang mereka andalkan mengalami puso/gagal panen pada musim panen raya kali ini. Padahal hasil panen raya itu sedianya dapat mencukupi kebutuhan mereka menjelang lebaran tahun 2015 ini, tetapi harapan itu kini kandas sudah.

Sunandar (60) warga dukuh kandayakan RT 01/01 yang merupakan salah seorang petani mengatakan, para petani hingga saat ini masih binggung dan heran dengan fenomena itu pasalnya pertumbuhan tanaman padinya terbilang normal dan bagus, mulai dari saat tumbuh, saat mekar hingga saat menguning sangat menjanjikan, namun saat dipanen ternyata tanaman padinya tak berisi beras.

" Hasil panen biasanya kami jadikan sumbermakanan kami selama ini dan akan diandalan untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran tahun ini," tutur Sunandar.

Hal senada juga dikatakan, Tajudin (55) warga RT 03/06 yang juga petani bahwa, biasanya dalam setiap hektar mampu menghasilkan 2,5 - 3 Ton gabah tetapi kali ini untuk 1 hektarnya cuma menghasilkan 1 kwintal bahkan ada yang tidak ada sama sekali.

" Kami tidak tahu apa yang terjadi hingga kasus puso bisa terjadi sedemikian dahsyatnya dan kami heran kenapa tidak ada identifikasi dari penyuluh pertanian salem, apakah yang menyerang tanaman padi kami serta bagaimana penanganannya," ungkap Tajudin.

Kepala desa Wanoja Salyo Pranoto MH menyatakan, Untuk areal pesawahan didesa wanoja kurang lebih seluas 190 hektar dan dari 1600 kepala keluarga hampir 100 persen warganya merupakan petani meskipun luas sawah yang mereka miliki bervariatif, namun hasil pertanian sawah mereka menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Melihat fenomena ini banyak petani yang tidak memanen tanaman padinya dan lebih memilih langsung membakar sawah mereka.

Salyo menyayangkan pihak BPP Salem yang hingga kini belum juga bertindak terkait kasus puso yang melanda areal pertanian didesa Wanoja dan kurang melakukan penyuluhan di desanya. Para petani di desa Wanoja sangat berharap ada upaya yang dilakukan pihak BPP Salem guna memecahkan persolaan ini. " Untungnya kami punya lumbung pangan desa, sehingga para petani disini pada masa tanam dulu pinjam bibit di lumbung dan karena gagal panen sehinggga mereka belum bisa bayar hutang mereka," papar Salyo.

Berdasarkan pantauan dilapangan, fenomena padi tak berisi ternyata sudah terjadi sejak 2011 lalu dan hal ini diakui oleh kades Pasir panjang, dimana dari 50 hektar areal peswahan didesanya hampir 10 persen gagal panen. Hal serupa juga terjadi di desa Ganggawang, desa Banjaran dan beberapa desa lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar