Sabtu, 11 Juli 2015

Warga Blere plesterisasi bahu jalan kabupaten sepanjang 4 km

warga dukuh blere saat kerjabakti plesterisasi
Bumiayu - Meskipun siangnya telah melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan, namun semangat gotong royong warga RW 02 dukuh Blere desa Adisana kecamatan Bumiayu ini sungguh ruarbiasa. Pasalnya seusai sholat Tarawih, mereka langsung turun kejalan saling bahu membahu bergotong royong mengerjakan plesterisasi bahu jalan sepanjang 4 kilometer.

Ketua RW 02 dukuh Blere, Agus Riyanto mengatakan, plesterisasi bahu jalan kabupaten ini murni dari swadaya masyarakat dan dari dana kas tiap RT yang ada di lingkungan RW 02 dukuh Blere serta didukung oleh pengurus peduli lingkungan. Untuk bentuk swadaya masyarakat berupa semen yang diperoleh dari warga yang rumahnya berada di sisi jalan, kemudian dana kas tiap RT digunakan untuk pembelian pasir, sementara untuk tukang dan tenaga dari semua warga.

Menurutnya, munculnya ide Plesterisasi ini karena kesadaran warga yang ingin melihat lingkungannya bersih nyaman dan rapi. Kerja bakti yang sudah berlangsung sejak seminggu yang lalu atau tepatnya sejak 3 juli 2015, saat ini pengerjaannya sudah sejauh 1 kilometer lebih dan diperkirakan sebelum lebaran ini akan terselesaikan.

" Kami sangat bangga dengan masyarakat yang ada di RW 02 ini, pasalnya semua warga turutserta dalam kerja bakti meskipun dilaksanakan setelah sholat tarawih. Bagi mereka yang tidak ikut akan memberikan uang ganti tanpa diminta dan aneka makanan untuk yang bekerja," ujar Agus.

M Khusaeri selaku koordinator pengurus peduli lingkungan (PPL) dukuh Blere menambahkan, kerjabakti plesterisasi bahu jalan kabupaten ini merupakan bagian dari sederatan program yang dilaksanakan PPL bersama ketua  RW 02 Blere desa Adisana guna menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, asri dan nyaman. Sebelum ini PPL telah membuat 4 poskampling yang ditempatkan dimasing-masing RT, kemudian program pengolahan sampah dengan membuat sebanyak 13 unit bak sampah permanen berikut seorang petugas pemungut sampah.

" Upaya itu ternyata disambut baik oleh masyarakat, karena mereka merasa terbantu hanya dengan membayar Rp 3000 untuk biaya pemungutan sampah," katanya.

Selain itu, PPL juga telah melaksanakan program pemugaran rumah secara swadaya dan sudah ada 2 orang yang telah dipugar rumahnya menjadi rumah yang layak huni. Untuk program pemugaran rumah ini ditujukan khusus bagi keluarga/warga miskin yang tidak sanggup membetulkan rumahnya. " Bagi calon warga yang ingin dipugar rumahnya, dia harus memiliki lahan sendiri bukan ngontrak/nyewa dan ada sedikit material. Hal ini agar upaya penggalangan dan pengadaan dananyapun tidak terlalu tinggi serta kita mampu membangunnya," tutup Khusaeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar