Senin, 17 November 2014

Operasi Gepeng diwarnai perlawanan

Sedikitnya 10 gelandangan dan pengemis (Gepeng) serta orang gila berhasil terjaring dalam razia yang digelar Tim Gabungan dari Dinas Sosial, Polisi dan Satpol PP kabupaten Brebes, Rabu (12/11/14) di sepanjang jalan Diponegoro Bumiayu.

Razia gepeng yang berlangsung selama 2 jam ini diwarnai aksi berontak serta tangis histeris para gepeng yang berusaha melawan dan menolak untuk dibawa petugas keatas mobil razia Satpol PP kabupaten Brebes.

Kabid Rehabilitasi Dinas sosial kabupaten Brebes, Pujianto mengatakan, Gepeng yang terjaring ini nantinya dikirim ke panti dan selanjutnya akan diberikan pembinaan serta pelatihan ketrampilan guna upaya pengalihan profesi dari gepeng menjadi orang-orang yang memiliki ketrampilan kerja.

" Ketrampilan yang kami diberikan tentunya akan disesuaikan dengan bakat dan kemampuan para gepeng itu sendiri. Sehingga harapannya setelah keluar dari panti pembinaan, mereka bisa langsung kerja dan berkarya," ungkap Puji.

Menurut Puji, bagi orang gila yang terjaring dalam razia ini, mereka akan di bawa ke panti Spikotik Bina Lestari untuk disembuhkan. Sebenarnya yang menjadi kendala dalam setiap razia gepeng dan orang gila adalah belum sinergi dengan dinas kesehatan dalam penanganan orang gila. " Akan tetapi kami akan mencoba untuk terus berkordinasi guna mencari solusi dalam masalah ini," kata Puji.

Lebih lanjut Puji menyatakan bahwa Brebes merupakan penyumbang gepeng terbesar untuk wilayah Jabotabek. Dan bahkan disana juga terdapat perkampungan pengemis yang berasal dari kabupaten Brebes.

" Langkah Dinsos ya salah satunya dengan penertiban dan pembinaan terhadap gepeng-gepeng ini serta melakukan pendataan juga pendampingan," pungkas Puji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar