Jumat, 13 Mei 2016

Kuasa Alloh.. Esih 4 tahun masih koma

Bantarkawung - Sungguh miris melihat kondisi Kurniasih (41) warga Rt 01/01 desa Jipang, kecamatan Bantarkawung, kabupaten Brebes yang sudah 4 tahun ini masih tergeletak koma, akibat kecelakaan pada tahun 2012 silam. 

Untuk makan dan minum harus menggunakan selang. Begitupun untuk bernafas juga harus menggunakan selang pula.


Berdasarkan penuturan kedua orang tuanya bahwa, Kurniasih mulanya pernah mengalami kecelakaan sewaktu ia hendak pulang dari kerja di Serang Banten, pada 17 Mei 2012 silam. Waktu itu ia tengah  berjalan pulang dan tiba-tiba ada sebuah sepeda motor yang menabrak tubuhnya. "Akibat kecelakaan tersebut dirinya mengalami luka yang sangat serius pada bagian kepala," ujar Umin (71) ayah Kurniasih kepada sejumlah awak media.

Menurut Umin, karena luka dikepalanya sangat serius kemudian korban dibawa ke Rumah sakit Husada insani utuk menjalani perawatan. Hasil diagnosa dokter di RS tersebut menerangkan bahwa Esih (sapaan korban) harus dioperasi dan dilepas tempurung tulang pelipis kanannya, agar korban bisa selamat. Namun setelah dilakukan operasi dan perawatan diRS tersebut ternyata kondisi Esih masih tetap koma. Karena diagnosa dokter mengatakan kemungkinannya adalah 20 banding 80 persen (20 persen bisa diselamatkan dan 80 persen rusak), sehingga Esih dibawa pulang oleh keluarganya ke kampung halaman.

"Akhirnya Esih terpaksa kami bawa pulang ke kampung halaman dan kami rawat dirumah saja," ucap lirih Ayah dari empat anak ini.

Kesehariannya, Esih dirawat oleh kakak perempuannya yakni Ikayah (45) dengan penuh kasih sayang. Hal itu terlihat jelas saat Suarabumiayu berkunjung bersama kades Jipang H. Bahrun kerumah Esih, dimana kondisi tubuh dan kamar esih yang tertata rapi, bersih serta tidak berbau anyir. Padahal kondisi esih sangat memprihatinkan, dimana tempurung kepala pada bagian pelipis kanannya yang terbuka pasca kecelakaan 4 tahun silam.

" Mau makan, mau minum ataupun mau BABpun, Saya bersama keluarga yang ngurusi Esih. Kami sangat ikhlas dan Kami hanya berharap ada keajaiban dari Alloh SWT akan kesembuhan adik saya Esih,"tutur Ikayah terharu.

Kepala desa Jipang, H. Bahrun mengatakan, dirinya sebagai kades yang baru saja menjabat sehari didesa jipang akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Esih dan keluarganya, agar mendapatkan perhatian dari pemerintah. Saat ini keluarga itu tengah butuh sekitar Rp.60 juata lebih untuk biaya operasi pemasangan tempurung tulang pelipis yang dilepas pada 4 tahun silam.

" Ya biaya segitupun dulu, mungkin sekarang sudah bertambah lagi. Akan tetapi kami sangat salut kepada keluarga Esih yang enggan untuk merepotkan orang lain, sehingga kesusahan itu hanya keluarga itu saja yang tahu dan merasakannya sendiri," ungkap H. Bahrun.
(@)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar